Beli bahan, potong kain, sampai menjahit bendera berlangsung selama sepekan. Bendera dijahit tiap pukul 07.00 – 16.00 WIB selama dua hari.
Ibu tiga anak ini memulai pekerjaan ketika anak sudah berangkat sekolah dan suami pergi bekerja.
“Setelah suami pulang kerja, saya juga selesai,” kata Halimah.
Bendera bikinannya selesai tepat waktu. Tugas berikutnya menyambung bendera baru dengan yang lama. Pekerjaan ini berlangsung pada malam jelang pemasangan bendera.
Ia kedatangan gulungan bendera yang dibawa pakai mobil pickup malam itu. Sebelum menyambung ia meneliti tiap jengkal bendera, mencari kerusakan sobek maupun berlubang.
Kerusakan itu dipotong, disambung atau ditambal.
“Biasanya karena tersangkut paku,” kata Halimah.
“Ada sekitar 11 sobek atau lubang,” katanya kemudian.
Ikut berperan dalam kemeriahan HUT RI di kampung dilakukannya tanpa jasa dan didasari niat untuk membantu.
Halimah menceritakan, ia dan keluarga bahkan berencana ikut Kirab Budaya Karang sebagai kemeriahan Karang menyambut HUT RI pekan depan.
Pedukuhan Karang naik daun berkat Bendara Merah Putih ratusan meter itu. Bendera dengan ukuran tidak biasa tersebut pertama kali dikibarkan pada HUT ke-74 RI 2019.
Bendera sepanjang 740 meter dibikin oleh pengusaha tas yang punya workshop di pinggir dusun. Setelah jadi, 240 warga Karang mengarak bendera itu pada sebuah karnaval tingkat kecamatan, sampai jadi perhatian pengendara yang melintas jalan alternatif Yogyakarta – Magelang.
Rencananya, warga melakukan hal yang sama di tahun-tahun berikutnya. Rencana tertunda karena pandemi sehingga bendera hanya disimpan.
Ketua Panitia Kemerdekaan Karang, Kuwad Risdiyanto mengungkapkan, panitia HUT RI tingkat kecamatan kembali meminta bendera ini kembali tampil di peringatan kemerdekaan tahun 2023.
Kuwad mengungkapkan, warga memutuskan menampilkannya dengan cara dikibarkan sepanjang satu bulan penuh di kawasan Karang.
Bendera 740 meter itu dikeluarkan, ditambah 40 meter bendera bikinan Halimah sehingga jadi 780 meter. Bendera berdiri di 300-an tiang melewat RT 29, RT 30, RT 31, RT 32 dan RT 33.
“Jadi masih selaras HUT ke-78,” kata Kuwad.
Kuwad mengharapkan, kegiatan ini terus memupuk semangat gotong royong di antara warga, menjaga kerukunan, dan terus mengobarkan rasa nasionalisme. Ini tampak dari antusias warga ikut serta secara sukarela ambil bagian dalam memeriahkan HUT kemerdekaan RI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.