Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mensos Risma Tak Mau Bangun Gedung Baru, Pilih Beli Alat Bantu Disabilitas

Kompas.com - 12/08/2023, 07:05 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku saat dirinya pertama kali ditunjuk, ia enggan untuk mmebangun gedung baru.

Menteri yang akrab disapa Risma kala itu memilih untuk membeli alat bantuan untuk disabilitas dibanding harus membangun gedung baru.

“Jadi yang pertama saat itu saat saya jadi menteri saya sampaikan kita gak usah bangun gedung seluruh untuk pembangunan gedung kita akan ubah jadi untuk alat bantu disabilitas,” ucap setelah usai Rakernas Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial PP Muhammadiyah di SM Tower Convention and Hotel Yogyakarta, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Mensos Risma Jamin Bantuan 25,15 Ton Cukup untuk Warga Papua Tengah Selama 2 Minggu

Menurut dia, alat bantu bagi disabilitas lebih penting dan lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan membangun gedung baru. Dia mencontohkan salah satu alat bantu bagi cerebral palsy.

“Akhirnya kita buat saya minta seperti ini jadi untuk cerebral palsy dia bisa yang selama ini duduk saya minta dia bisa berdiri. Kita bisa ikat di sini, di sini dan Alhamdulillah itu bisa terealisasi,” ujarnya.

Selain alat bantu bagi cerebral palsy, Risma mencontohkan kendaraan atau alat bantu roda tiga yang berbentuk sepeda listrik hal ini bertujuan agar disabilitas tetap bisa berusaha.

“Ada roda tiga yang kita berikan untuk saudara kita yang disabilitas untuk alat bantu kerja mereka,” kata dia.

Kementerian Sosial juga memberikan alat bantu berupa tongkat yang ditujukan bagi tuna netra. Tongkat bantuan dari kemensos ini berbeda dengan tongkat tunanetra pada umumnya, tongkat ini diberi sensor untuk mengetahui keadaan sekelilingnya.

“Ada warga saya yang kemudian meninggal ada yang terbakar saat kebakaran karena dia tidak tahu karena ada kebakaran kemudian ada yang tenggelam kena banjir, nah dari pengalaman itu saya minta staf saya membuat tongkat yang ada sensornya tentang kebakaran, api, sensor air dan gas udara jelek. Jadi itu akan berbunyi tongkat itu,” jelas dia.

Tak hanya sensor untuk mengetahui keadaan sekitar, tongkat bantuan ini juga sudah diberi GPS hal ini mencegah tunanetra tersasar saat berjalan sendirian.

“Lalu menggunakan solar cell sehingga tidak terlalu membutuhkan listrik untuk operasionalnya,” ucap Risma.

Baca juga: Mensos Risma Cerita Warga Papua Jalan Kaki 2 Hari Demi Jemput Bantuan Atasi Kelaparan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com