Aulia adalah anggota pasuka pengibar bendera (paskibra) Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto mengatakan Aulia sempat mengikuti pelatihan pada Rabu (9/9/2023) pagi.
Namun Aulia meninggal dunia pada Rabu malam setelah sempat mendapat perawatan di Puskesmas Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Menurutnya, Aulia dan puluhan anggota Paskibra menjalani latihan di lapangan Hargomulyo, Gedangsari sejak pagi hingga pukul 11.00 WIB.
Aulia sendiri sudah dua tahun menjadi anggota Paskibra Gedangsari. Pada tahun 2022, tugas Aulia sebagai paskibra berjalan sukses dan lancar.
Di hari terakhir latihan, Aulia sempat makan mi ayam. Hal tersebut disampaikan Suripto (50), relawan desa.
"Kemarin itu masih mengikuti (latihan) terus pulang jam 14.00 WIB atau jam 15.00 WIB. "Terus main sama temannya, beli mi ayam, makan di situ," ujar Suripto.
Jelang Magrib, Aulia mengeluh pusing dan sekira pukul 18.30 WIB, ia dilarikan ke Puskesmas Bayat.
Baru beberapa saat menjalani perawatan, Aulia dinyatakan meninggal dunia pukul 19.15 WIB. Suripto mengatakan, sebelumnya, Aulia tak pernah mengeluhkan soal kesehatannya.
Baca juga: Paskibra Meninggal Tidak Diganti dan Tetap Diberi Penghargaan
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto mengatakan, sudah mendapatkan rekamedis pemeriksaan terhadap TADS.
Anggit menjelaskan, setibanya di Puskesmas Bayat, TA sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.
"Dari CCTV itu, 7 menit itu sudah flat (monitor alat pendeteksi jantung)," tandasnya.
Jenazah Aulia pun telah dimakamkan di pemakaman umum Padukuhan Bogem, Kamis (10/8/2023).
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Gunungkidul, Supriyanto mengatakan ia mendapatkan informasi, Aulia sempat sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.
Atas kejadian itu, ia berharap seluruh kapanewon memperhatikan kondisi kesehatan para pelajar yang jadi anggota Paskibra.
Baca juga: Anggota Paskibra Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, Meninggal Dunia Setelah Latihan
Termasuk saat skrining kesehatan di awal proses seleksi.
"Apalagi skrining di Kapanewon tidak seketat di kabupaten," tandasnya.
Ia juga menyarankan agar ada koordinasi dengan petugas kesehatan dari puskesmas setempat untuk pengecekan kondisi kesehatan anggota Paskibra secara rutin.
Panewu Gedangsari Eko Krisdiyanto mengatakan posisi Aulia sebagai anggota paskibra tidak akan diganti.
Selain itu ia mengatakan, keluarga tetap akan diberikan piagam penghargaan keikutsertaan dalam paskibra.
"Belum koordinasi dengan instruktur, karena kalau diganti waktunya sudah mepet, Selasa depan sudah gladi bersih," kata dia, Jumat (10/8/2023).
Meski anggota paskibra berkurang 1 orang, namun hal itu tidak akan mengganggu. Hingga kini, para anggota paskibra yang lain tetap latihan seperti biasa.
"Nanti pasukan 45 ada yang ditarik ke pasukan 17, jadi tidak masalah," kata dia.
Baca juga: Pelatih Paskibra di Muara Enim Cabuli 10 Pelajar, Modusnya Janjikan Masuk Polri dan TNI
Ia juga mengatakan Aulia juga sudah dua kali mengikuti paskibra di Kapanewon Gedangsari.
"Tetap kita buatkan piagam dan akan diserahkan pada pihak keluarganya nanti. Kemarin kami juga forum pimpinan kapanewon juga ke rumah duka," kata dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono | Editor : Robertus Belarminus, Khairina), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.