Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Paskibra Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul yang Meninggal Dunia Usai Latihan

Kompas.com - 11/08/2023, 18:01 WIB
Rachmawati

Editor

  • KOMPAS.com - Tang Aulia Delfi Safitri (16) pelajar SMK N 2 Gedangsari meninggal dunia karena sakit pada Rabu (9/8/2023) malam.

Aulia adalah anggota pasuka pengibar bendera (paskibra) Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto mengatakan Aulia sempat mengikuti pelatihan pada Rabu (9/9/2023) pagi.

Namun Aulia meninggal dunia pada Rabu malam setelah sempat mendapat perawatan di Puskesmas Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Menurutnya, Aulia dan puluhan anggota Paskibra menjalani latihan di lapangan Hargomulyo, Gedangsari sejak pagi hingga pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Kronologi Paskibra Kapanewon Gedangsari Meninggal Usai Latihan, Sempat Makan Mi Ayam dan Tetap Diberi Penghargaan

Aulia sendiri sudah dua tahun menjadi anggota Paskibra Gedangsari. Pada tahun 2022, tugas Aulia sebagai paskibra berjalan sukses dan lancar.

Di hari terakhir latihan, Aulia sempat makan mi ayam. Hal tersebut disampaikan Suripto (50), relawan desa.

"Kemarin itu masih mengikuti (latihan) terus pulang jam 14.00 WIB atau jam 15.00 WIB. "Terus main sama temannya, beli mi ayam, makan di situ," ujar Suripto.

Jelang Magrib, Aulia mengeluh pusing dan sekira pukul 18.30 WIB, ia dilarikan ke Puskesmas Bayat.

Baru beberapa saat menjalani perawatan, Aulia dinyatakan meninggal dunia pukul 19.15 WIB. Suripto mengatakan, sebelumnya, Aulia tak pernah mengeluhkan soal kesehatannya.

Baca juga: Paskibra Meninggal Tidak Diganti dan Tetap Diberi Penghargaan

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto mengatakan, sudah mendapatkan rekamedis pemeriksaan terhadap TADS.

Anggit menjelaskan, setibanya di Puskesmas Bayat, TA sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.

"Dari CCTV itu, 7 menit itu sudah flat (monitor alat pendeteksi jantung)," tandasnya.

Jenazah Aulia pun telah dimakamkan di pemakaman umum Padukuhan Bogem, Kamis (10/8/2023).

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Gunungkidul, Supriyanto mengatakan ia mendapatkan informasi, Aulia sempat sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.

Atas kejadian itu, ia berharap seluruh kapanewon memperhatikan kondisi kesehatan para pelajar yang jadi anggota Paskibra.

Baca juga: Anggota Paskibra Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, Meninggal Dunia Setelah Latihan

Termasuk saat skrining kesehatan di awal proses seleksi.

"Apalagi skrining di Kapanewon tidak seketat di kabupaten," tandasnya.

Ia juga menyarankan agar ada koordinasi dengan petugas kesehatan dari puskesmas setempat untuk pengecekan kondisi kesehatan anggota Paskibra secara rutin.

Tidak diganti

Panewu Gedangsari Eko Krisdiyanto mengatakan posisi Aulia sebagai anggota paskibra tidak akan diganti.

Selain itu ia mengatakan, keluarga tetap akan diberikan piagam penghargaan keikutsertaan dalam paskibra.

"Belum koordinasi dengan instruktur, karena kalau diganti waktunya sudah mepet, Selasa depan sudah gladi bersih," kata dia, Jumat (10/8/2023).

Meski anggota paskibra berkurang 1 orang, namun hal itu tidak akan mengganggu. Hingga kini, para anggota paskibra yang lain tetap latihan seperti biasa.

"Nanti pasukan 45 ada yang ditarik ke pasukan 17, jadi tidak masalah," kata dia.

Baca juga: Pelatih Paskibra di Muara Enim Cabuli 10 Pelajar, Modusnya Janjikan Masuk Polri dan TNI

Ia juga mengatakan Aulia juga sudah dua kali mengikuti paskibra di Kapanewon Gedangsari.

"Tetap kita buatkan piagam dan akan diserahkan pada pihak keluarganya nanti. Kemarin kami juga forum pimpinan kapanewon juga ke rumah duka," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono | Editor : Robertus Belarminus, Khairina), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com