Anggota DPR RI ini mengungkapkan menghargai kebebasan berkumpul dan menyampaikan pendapat. Namun Esti menyayangkan menghadirkan Rocky Gerung sebagai pembicara.
"Tapi kita sudah tahu bahwa Rocky Gerung yang mau hadir di acara malam hari ini adalah dia yang sudah menghina Jokowi, Presiden. DIY ini kota yang beradab dan berbudaya. Kami tidak membiarkan dia akademisi yang harusnya cerdas, tapi harus dilandasi dengan adab dan budaya yang baik, sudah mengata-ngatai presiden," urainya.
Esti Wijayanti mengungkapkan dari hasil komunikasi dengan panitia, acara tetap berlangsung. Namun Rocky Gerung batal sebagai pembicara.
"Diskusi silakan berlangsung karena itu hak mereka. Tapi ketika bicara Rocky Gerung, kita menolak. Diskusi tetap jalan, tanpa Rocky Gerung, panitia sudah menyanggupi," ucapnya.
Ketua Panitia Lokal Bambang Harianto mengaku kecewa karena tidak bisa melaksanakan agenda sebagaimana yang direncanakan.
"Mengapa masih ada orang yang anti-demokrasi atau apa namanya. Yang jelas saya sebagai orang yang diamanahi sebagai panitia lokal sampai ini tidak bisa jalan, ini bagian kekecewaan kami," ungkap Ketua Panitia Bambang Harianto.
Baca juga: Jokowi Dihina, Relawan Akan Gelar Aksi Tuntut Penangkapan Rocky Gerung
Bambang menuturkan Rocky Gerung sebenarnya sudah ke lokasi acara. Namun tidak bisa masuk ke dalam.
"Tadi sudah sampai ke lokasi tapi tidak bisa masuk, Rocky (Rocky Gerung) mengatakan ya sudah saya pulang," ucapnya.
Terkait hal tersebut, Bambang meminta maaf kepada yang sudah hadir. Sebab meskipun acara tetap berjalan, tetapi tanpa kehadiran salah satu pembicara Rocky Gerung.
"Karena keberatan dari sebagian Masyarakat. Kami hargai semua. Kami tidak ingin menjadi masalah gesekan masyarakat," urainya.
Baca juga: Terima Laporan Rocky Gerung Hina Presiden, Polisi: Itu Delik Biasa
Sementara itu, Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi saat ditemui di lokasi menyampaikan apapun yang menjadi keputusan panitia, Kepolisian akan mengamankan jalannya acara.
"Apapun keputusan panitia akan kita amankan. Personal yang kita terjunkan 255 orang," tuturnya.
Yuswanto Ardi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kondusivitas.
"Marilah sama-sama kita menciptakan situasi kondusif, jangan emosi, karena ini, kota yang penuh budaya. Kita harus kedepankan budaya yang santun supaya tetap tentram," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.