Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Sampah Buntut TPA Piyungan Ditutup, Bupati Bantul: Tak Ada Lagi Makan Siang Saat Rapat

Kompas.com - 24/07/2023, 21:34 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, melakukan langkah darurat mengatasi permasalahan sampah menyusul ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan tutup dari 23 Juli hingga 5 September 2023.

Selain membuat TPST baru tingkat Kabupaten, Pemerintah tidak akan mengemas makanan saat rapat.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, pihaknya menyiapkan beberapa langkah agar sampah bisa diatasi di Bumi Projotamansari.

Baca juga: TPA Piyungan Tutup, Sampah Menggunung di Kotabaru Kota Yogyakarta

Langkah pertama membuat Tempat Pengolahan sampah terpadu (TPST) level kabupaten. Hal ini sudah direncanakan sejak beberapa tahun terakhir.

Adapun lokasi Modalan, Kapanewon Banguntapan; Murtigading, Kapanewon Sanden dan yang ketiga tempatnya masih opsional, dan akan diputuskan dalam waktu dekat.

TPST level Kabupaten itu bersifat jangka panjang, dan agar Bantul tidak lagi terlalu bergantung dengan TPA Piyungan.

Selain itu, pemilahan dari tingkat padukuhan yang dilakukan melalui program pemberdayaan berbasis padukuhan dimana setiap Padukuhan menerima Rp 50 juta.

Dengan upaya dari tingkat bawah ini, diharapkan bisa mendorong budaya baru memilah sampah dari tingkat rumah tangga.

Menurut Halim, selama ini yang menjadi masalah dicampurnya sampah organik dan non-organik. Padahal sampah non organik jika dipilih akan laku dijual seperti plastik.

Baca juga: Menengok Aktivitas di TPA Piyungan, Setelah Resmi Ditutup Selama 44 Hari

"Yang rumit justru sampah organik, yaitu sampah sisa makanan, sampah sisa makanan selama ini dicampur akhirnya pemilahan sulit," kata Halim kepada wartawan di Pendopo Pemkab Bantul 2, Manding, Senin (24/7/2023).

Untuk itu, dalam langkah darurat pihaknya mendorong membuat jugangan atau lubang sementara yang digunakan menimbun sampah organik.

Namun sifatnya hanya sementara, dan agar dalam penimbunan sampah organik dilakukan kontrol secara ketat, sehingga tidak ada sampah non organik ikut tertimbun.

"Ini darurat, ketika nanti TPST-TPST level kabupaten sudah ready semuanya, TPST Piyungan sudah dibangun oleh pemerintah DIY maka aktivitas penimbunan itu harus selesai, tidak dilanjutkan. Hanya keadaan darurat, tidak terus selamanya kita tanam," kata Halim.

"Kita sendiri belum yakin 100 persen bahwa rumah tangga yang ditanam hanya organik saja. Maka ini sifatnya darurat, walaupun kita menganjurkan dengan kuat dipilah-dipilah, yang organik boleh ditanam itu pun sampai bulan September," kata dia.

Halim mengatakan, untuk mengurangi sampah, pihaknya mengganti makanan yang diletakkan dalam kotak menjadi ditempatkan di piring. Selain itu mengganti makan dengan memberikan uang, sehingga bisa membeli di warung.

Baca juga: Buntut TPA Piyungan Ditutup, Sultan Siapkan Lahan Sultan Ground untuk Buang Sampah Sementara

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com