YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan ditutup mulai dari 23 Juli hingga 5 September 2023.
Kabid Pengelolaan Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup, Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko mengatakan, setelah TPA Piyungan ditutup, depo sampah di Kota Yogyakarta hanya bisa menampung sampah 5 sampai 6 hari.
“Mungkin sampai 5 hari ke depan seperti saat penutupan 1 minggu,” ujar dia, saat dihubungi, Sabtu (22/7/2023).
Setelah 5 dan 6 hari ke depan, Pemerintah Kota Yogyakarta meminta kepada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk membantu dalam menyediakan lahan sementara untuk membuang sampah dari Kota Yogyakarta.
Baca juga: TPA Piyungan Tutup Sampai 5 September, Kabupaten Kota Diminta Kelola Sampah Mandiri
“Kami minta bantuan ke Pemda DIY di TPA atau lokasi lain (untuk menampung sampah) harus sesuai arahan Pemerintah DIY. Walaupun secara undang-undangnya masih kewajiban Pemda DIY,” kata dia.
Dari sisi tanggung jawab, pemerintah kota bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah di hulunya, sedangkan Pemerintah DIY bertanggung jawab pada hilir pengelolaan sampah.
“Betul (difasilitasi tempat) sesuai dengan undang-undangnya, kami bertanggung jawab sampah di hulu, hilirnya tanggung jawab Pemda DIY,” kata dia.
Pemkot Yogyakarta sudah melakukan penjajakan ke daerah lain seperti Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulon Progo untuk lokasi pembuangan sampah dari Kota Yogyakarta. Tetapi penjajakan yang dilakukan gagal.
“Kami sudah buka komunikasi dengan Gunungkidul dan Kulon Progo pada tahun 2022 kemarin sudah menjajaki dua daerah itu tetapi belum bisa dikatakan berhasil,” imbuh dia.
Baca juga: Pemda DIY Tutup TPA Piyungan 44 Hari, Bantul Minta Warga Siapkan Jugangan
Pemerintah Kota Yogyakarta sendiri sudah mencanangkan zero sampah anorganik sejak beberapa tahun terakhir.
Namun, program tersebut masih belum mampu mengurangi sampah yang dihasilkan.
“Di Kota Yogyakarta masih 30 persen yang kami kurangai masih banyak sekali yang ke TPA Piyungan. Per hari tonase sampah yang dibuang ke TPA Piyungan 220,” kata dia.
“Kemarin catatan antara 85 sampai 87 ton yang dikurangi,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.