Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Laporan Palsu Kasus Pembegalan, Pencuri Baju di Ungaran Ditangkap

Kompas.com - 16/07/2023, 10:56 WIB
Dian Ade Permana,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - AE (22), seorang pencuri yang mengaku sebagai korban pembegalan, ditangkap anggota Satreskrim Polres Semarang, Sabtu (15/7/2023).

Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Kresnawan Husein mengatakan, kejadian tersebut terungkap saat AE melapor jadi korban pembegalan ke Polsek Ungaran.

"Awal mula ada seorang pria berinisial AE (22) warga Kelurahan Gogik Kecamatan Ungaran Barat, yang melaporkan bahwa dirinya menjadi korban pembegalan di daerah Kelurahan Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat, dengan luka pada kepala," jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (16/7/2023).

Baca juga: 5 Fakta Meninggalnya Fans JKT48 Saat Menonton Meet and Great Idolanya di Semarang, Konser Belum Berizin

Setelah mendapatkan info tersebut Unit Reskrim Polsek Ungaran dibantu Resmob Polres Semarang segera melakukan penyelidikan.

"Didapat info dari warga Dusun Ngablak Kelurahan Candirejo yang pada Sabtu dini hari melakukan ronda bahwa warga mendapati seseorang mengendari sepeda motor matik kepergok mencuri pakaian di rumah warga bernama Sri Puji," paparnya.

Baca juga: Kronologi Perampokan di Rumah Selebgram Semarang, Pelaku Matikan Lampu untuk Sekap Korban

 

Anggota Polres Semarang melakukan penyelidikan terkait kejadian pencurian yang terjadiKOMPAS.com/Ist Anggota Polres Semarang melakukan penyelidikan terkait kejadian pencurian yang terjadi
"Warga yang mengetahui ada maling pakaian, segera mengadang orang tersebut namun pelaku mencoba menabrak warga, akhirnya reflek salah satu warga sempat memukul kepala korban," kata Hussein.

Setelah dilakukan interogasi kepada EA yang mengaku sebagai korban begal, serta keterangan saksi dari rekan EA yang membawa ke RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran, diketahui bahwa EA adalah pelaku yang melakukan pencurian di Dusun Ngablak Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat pada Sabtu dini hari.

"Setelah kejadian dia tidak kembali ke rumah, namun ke rumah rekannya di daerah Kelurahan Wujil Kecamatan Bergas lalu mengarang cerita ke rekannya tersebut, bahwa dia baru saja mengalami pembegalan," kata Hussein.

Dia menambahkan, karena rekannya percaya, lalu membawa EA ke RSUD untuk mendapat perawatan.

"Jadi pelaku EA ini melakukan laporan palsu ke Polsek Ungaran, seolah-olah dia ini sebagai korban pembegalan karena kepalanya mengalami luka," jelasnya.

Hussein menegaskan pelaku saat ini menjalani perawatan di RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran.

"Sedangkan untuk motif atau alasan pelaku melakukan laporan palsu kepada polisi, akan didalami," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com