Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terbaru Kasus Potongan Tubuh Manusia di Sleman, Temuan Organ Dalam hingga Polisi Tes DNA

Kompas.com - 13/07/2023, 22:32 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

Temuan organ dalam

Setelah dilakukan penelusuran, organ dalam diduga usus juga ditemukan di Bangunkerto, dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY.

Koordinator SAR DIY unit Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, menuturkan belum bisa dipastikan apakah organ dalam tersebut milik manusia atau hewan. Temuan diduga usus tersebut lantas dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Ya semacam usus tapi enggak tahu itu binatang atau manusia. Dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," urainya.

Dia mengatakan organ diduga usus tersebut ditemukan di lokasi yang berjarak kurang lebih 1 Km dari Jembatan Kelor.

"Kalau dari tempat awal (jembatan Kelor) ya kurang lebih 1 Km. Tapi memang di sungai tersebut (sungai bawah Jembatan Becici) sering ada warga yang buang istilahnya ketika potong hewan atau seperti apa," ucapnya.

Tes DNA potongan tubuh di Sleman

Baca juga: Penyisiran Lokasi Penemuan Potongan Tubuh Manusia di Sleman Dihentikan, Hasilnya Nihil

Polisi juga segera melakukan tes DNA terhadap potongan tubuh manusia di Sleman tersebut.

Kapolres Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi kembali mengatakan, belum dapat memastikan jenis kelamin korban.

"Belum dapat dipastikan, perempuan atau laki-laki karena memang proses sedang berlangsung. Kita upayakan untuk uji DNA pada hari ini juga dari sisa-sisa potongan tubuh yang sudah kita dapatkan," ujar Yuswanto, pada Kamis (13/7/2023).

Sungai di bawah Jembatan Kelor tersebut kemungkinan besar sebagai lokasi pelaku membuang potongan tubuh. Sementara, lokasi pembunuhan ada di lokasi lain.

"Sungai itu sering digunakan untuk kegiatan susur sungai dan ada ceceran potongan tubuh di atas jembatan juga yang kita temukan. Jadi, bisa disimpulkan kemungkinan besar dibunuh tidak pada TKP," ucap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com