KOMPAS.com - BM (54), seorang pria asal Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditangkap polisi karena mencabuli 17 anak di bawah umur.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku merayu korban dengan memberikan imbalan uang sebesar Rp 300.000 hingga Rp 800.000 agar mau diajak berhubungan badan.
Bahkan, setiap kali melakukan aksinya, pelaku merekam video dan foto para korban sebagai koleksi pribadinya.
Baca juga: Terbongkarnya Pencabulan 17 ABG di Apartemen Sleman Berawal dari Guru Cek HP Murid
Kasus tersebut terungkap bermula saat seorang guru mengecek ponsel muridnya yang sering bolos sekolah.
Guru ini curiga setelah menemukan chat yang membahas tentang foto-foto telanjang salah satu korban.
Wadir Reskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko mengatakan, peristiwa pencabulan awalnya terungkap pada tanggal 25 Januari 2023.
"Ada salah satu guru di sekolah tempat korban ini bersekolah melakukan pengecekan terhadap handphone milik para siswi yang sering melakukan bolos sekolah," ujar Tri, dalam jumpa pers di Mapolda DIY, pada Senin (29/5/2023).
Dia menyampaikan, guru ini merasa curiga saat mengecek ponsel beberapa siswi tersebut. Sebab, terdapat chat yang membahas foto-foto telanjang salah satu korban.
"Guru ini curiga di salah satu handphone didapatkan chat yang ada di grup aplikasi chatting salah satu siswi tersebut yang membahas tentang foto-foto telanjang salah satu korban," ujar dia.
Dari temuan chat saat mengecek ponsel itu, kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Kemudian kami tindak lanjuti dari Direktorat Reskrimum Polda DIY, kami juga melakukan investigasi melakukan tindakan-tindakan kepolisian. Kami mengambil keterangan dari saksi-saksi maupun saksi korban," ujar dia.
Dari hasil penyelidikan polisi, peristiwa pencabulan ini terjadi antara pada rentang Juli 2022 sampai dengan Januari 2023.
"Tempat kejadian perkaranya di salah satu apartemen yang ada di wilayah Kabupaten Sleman," ujar dia.
Korban dari aksi bejat BM ada 17 anak di bawah umur dengan rentang usia antara 13 tahun sampai 17 tahun.
"Dari 17 korban ini ada beberapa yang sudah tidak bersekolah, ada juga yang masih berstatus sebagai pelajar di SMP maupun di SMA di sekitar wilayah Kabupaten Sleman," ucap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.