Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga di Lokasi Pusat Gempa Yogyakarta 17 Tahun Lalu, Masih Menyisakan Trauma

Kompas.com - 27/05/2023, 08:21 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

"Saat itu mau berdiri saja susah," kata dia. 

Baca juga: Gempa Yogyakarta 2006 dalam Ingatan Mantan Bupati Bantul Idham Samawi

Tak berpikir lama, Kasiyoto langsung mengayuh sepedanya menuju rumah untuk mengetahui kabar anak dan istrinya. 

Selama perjalanan batinnya berkecamuk melihat rumah roboh, ada suara tangisan.

Putaran roda sepeda semakin kencang di pagi yang akan diingatnya seumur hidup. 

Sampai di rumah, sepeda yang selalu menemaninya itu, diletakan begitu saja. Langsung mencari keberadaan keluarga. 

"Alhamdulillah anak istri saya selamat meski rumah saya roboh," ucapnya sambil tersenyum.

Setelah memastikan semuanya aman, dirinya langsung membantu tetangganya.

Tubuh yang capek, di samping rumahnya hancur tak menyurutkan untuk bergotong royong.

Isu tsunami

Setelah gempa, muncul isu tsunami. Warga yang tengah berjibaku dengan reruntuhan bangunan langsung bubar menyelamatkan diri. 

Kasiyoto ikut 'menyelamatkan diri' bersama keluarganya. 

"Panik saya jalan satu kilometer ke arah utara. Bikin kacau isu itu, untung dapat informasi kalau itu kabar bohong dan langsung balik lagi," kata dia. 

Aktivitas kembali dilanjutkan, saat itu muncul suara dentuman hingga sepekan. Dia mendengar suara dentuman seperti dari dalam tanah. 

Bahkan, pasca gempa sumur warga surut. Sumur di rumahnya sedalam 12 meter juga mengering, dan harus mengebor ditambah sekitar 20 meter. 

Baca juga: BPPTKG Sebut Gempa Yogyakarta 2006 Berpengaruh pada Aktivitas Gunung Merapi

Dirinya mencari air di sekitar Sungai Opak, yang berada beberapa meter dari rumahnya. 

"Saya kan cari air di sungai pasti saat jlung, huyug-huyug (goncangan) di tengah Kali Opak itu ada plupuk-plupuk (gelembung air) banyak, lalu saya pergi karena takut," kata dia. 

"Trauma, sepekan saya tidak berani masuk rumah. Tapi kan ada penyuluh dan pelatihan dari banyak pihak sehingga tidak takut," kata dia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com