Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Warga Gang Brojolamatan soal Mozes Gatotkaca, Awalnya Hanya Cari Makan, lalu Tewas Saat Tragedi Gejayan 1998

Kompas.com - 19/05/2023, 11:11 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

"Kondisinya di sini sepi, warga tidak keluar rumah. Tahu ada ramai-ramai, warga memilih tidak keluar rumah," urainya.

Telepon jelang tengah malam

Usai dari rumah Sandiman, Kompas.com lantas menemui warga lainya di Gang Brojolamatan. Warga ini bernama Endang Purwaningsih (52). Endang tinggal di Gang Brojolamatan nomor 5A atau seberang rumah yang dahulu tempat tinggal Mozes Gatotkaca yakni nomor 6A.

Sembari duduk di ruang tamu, Endang mulai menceritakan apa yang diketahuinya tentang Mozes Gatotkaca.

"Dulu yang tinggal di situ cuman Pak Mozes sendiri. Setahu saya Pak Mozes belum berkeluarga," tutur Endang Purwaningsih.

Endang menyampaikan Mozes Gatotkaca sudah lama tinggal di rumah nomor 6A Gang Brojolamatan.

"Selama saya tinggal di sini Beliau (Mozes Gatotkaca) sudah ada. Saya kan enggak asli sini, saya menikah 97 terus (tinggal) di sini," ungkapnya.

Sebelum kejadian, Endang sempat melihat Mozes Gatotkaca keluar rumah. Endang mendengar jika saat itu tetangganya tersebut hendak mencari makan.

Baca juga: Kisah Korban Kerusuhan Mei 1998: Pakai Kopiah, Menyamar Jadi Pribumi agar Selamat

Jelang tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB telepon rumah Endang Purwaningsih berbunyi. Endang kemudian bergegas mengangkat telepon rumahnya. Saat diangkat, suara penelpon tersebut seorang laki-laki dan mengatakan dari Kepolisian.

"Saya ditelpon dari pihak Kepolisian. Apa ibu kenal dengan Pak Mozes? Pak Mozes yang mana, saya bilang gitu. Yang tinggal di ini, ini, ini. Saya jawab oh iya tahu Pak, Beliau (Mozes Gatotkaca) tinggal sendirian Pak," ucap Endang.

Endang menuturkan melalui telepon, laki-laki tersebut memberi informasi terkait kejadian yang menimpa Mozes Gatotkaca.

"Aduh, kalau saya suruh memberi informasi kekeluarganya, saya juga nggak kenal Pak," ungkapnya.

Ibu berusia 52 tahun pun tidak mengetahui dari mana laki-laki tersebut dapat nomor telepon rumahnya. Sebab Endang juga tidak mengenal orang yang menelponya tersebut.

"Saya juga enggak tahu, mungkin ngacak tho mungkin. Soalnya kan nomor (telepon rumah) sini kan hampir semua (sama), cuman (nomor) belakangnya yang beda. Itu (mendapat telepon) sekitar jam 11 (malam)," tandasnya.

Setelah menerima telepon tersebut, Endang mengaku lantas keluar rumah. Namun situasi di Gang Brojolamatan saat itu sepi. Tidak ada satu pun warga yang berada di luar rumah.

Baca juga: Mengenang Stevanus Sanu, Remaja 16 Tahun Korban Kebakaran Mal Klender 1998

"Saya cuma tingak-tinguk (melihat kanan kiri), sepi. Nggak tahu, situasinya sepi. Nggak ada orang duduk-duduk, mungkin sudah dengar (ada keributan). Saya masuk lagi," ungkapnya.

Sepengetahuan Endang, Mozes Gatotkaca saat itu sudah tidak berstatus sebagai mahasiswa.

"Yang saya tahu, beliau sudah tidak kuliah. Usianya juga sudah berumur. Selama saya tinggal di sini, Beliau sudah tidak kuliah, mungkin sudah lulus," tuturnya.

Jenazah Mozes Gatotkaca, lanjut Endang, tidak dibawa untuk disemayamkan di rumah nomor 6A Gang Brojolamatan. Namun disemayamkan di rumah keluarganya.

"Jenazah tidak dibawa ke sini, karena di sini (rumah 6A tempat tinggal Mozes Gatotkaca) nggak ada orang. Saya mendapat informasi saat itu dibawa ke rumah keluarganya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Yogyakarta
Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan 'Flare' di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan "Flare" di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Yogyakarta
Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Yogyakarta
Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com