Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Warga Gunungkidul Saat Jalannya Rusak, Mulai dari Tanam Pohon Pisang sampai Iuran untuk Perbaikan Mandiri

Kompas.com - 08/05/2023, 15:39 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

"Lokasi tanah ambles juga di wilayah kami. Namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut," kata dia

Jawaban Pemerintah Daerah

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan, untuk jalan Giring-Karangasem hari ini mulai ditambal. Diakuinya perbaikan jalan ini perlu dikonstruksi ulang sehingga perlu anggaran besar. 

Dia mengatakan ini pihaknya baru mencari cara untuk perbaikan permanen dengan sistem penetrasi aspal. 

"Ini baru kita cari bagaimana perbaikan dengan penetrasi tetapi maksimal. Ada titik yang perlu direkonstruksi ulang," kata Irawan.

"Itu yang kemarin ditanami pisang to? Hari ini mulai ditambal," kata dia. 

Menurutnya, permasalahan di jalan Giring-Singkil adalah karena tidak ada saluran drainase. Sehingga jalan mudah rusak. Apalagi selama dua tahun tidak ada perbaikan. 

"Problem-nya di sana tidak ada drainase," kata Irawan.

Untuk perbaikan jalan Karangmojo-Semanu pemerintah menganggarkan Rp 750 juta. Saat ini dalam proses lelang. 

Baca juga: Jalan Rusak Parah Buat Hasil Pertanian Warga Transmigran di Gorontalo Tak Laku

Adapun untuk jalan di Kalurahan Jurangjero, Ngawen, akan diupayakan menggunakan bantuan tidak terduga. 

"Semoga segera direalisasikan," kata dia.

Irawan mengatakan untuk Penanganan Jalan Kabupaten Tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp 69,6 miliar yang bersumber dari dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK).

"Namun jumlah ini masih jauh dari kebutuhan anggaran untuk menyelesaikan infrastruktur jalan kabupaten,” katanya. 

Irawan juga menjelaskan, status jalan kabupaten yang ada di Gunungkidul mencapai 1.136,66 km. Panjang ruas jalan ini jika ditarik garis lurus melebihi panjang jalan Daendeles dari Anyer sampai Panarukan yang hanya memiliki panjang 1.000 kilometer. 

"Berdasarkan data jalan di Gunungkidul yang memiliki kondisi baik ada 513,11 km (45,14 persen). Kondisi sedang 253,41 km (22,30 persen). Kondisi rusak ringan 132,16 Km (11,63 persen) dan kondisi rusak berat =237,96 Km (20,94 persen)," kata dia.  

Baca juga: Sindiran Jokowi dan Drama Jalan Rusak di Lampung...

Tahun ini pihaknya sedang mengusulkan 10 ruas jalan melalui Inpres Jalan Daerah sebagai salah satu kebijakan dari Pemerintah Pusat melalui Kementrian PUPR dalam rangka meningkatkan kemantapan Jalan Daerah. 

Untuk jangka pendek, sebelum Lebaran 2023 lalu, pihaknya memperbaiki sejumlah ruas jalan dengan penambalan.

"Perbaikan jalan rusak berat memang membutuhkan anggaran yang besar. Rata-rata per kilometer membutuhkan dana Rp 3 milyar, tidak termasuk bangunan pelengkap jalan," kata Irawan. 

Meski begitu, di tengah banyaknya jalan rusak, Pemkab Gunungkidul tetap memoles pusat kota di Wonosari. Pemkab menganggarkan Rp 14,7 Miliar untuk Pelebaran Jalan Ruas Jalan Siyono - Baleharjo Segmen II. Pembangunan segmen II itu merupakan lanjutan dari segmen I sebelumnya, atau yang berada di sekitar Tugu Tobong Gamping.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com