Salin Artikel

Aksi Warga Gunungkidul Saat Jalannya Rusak, Mulai dari Tanam Pohon Pisang sampai Iuran untuk Perbaikan Mandiri

Dari pantauan Kompas.com di lapangan, jalan sepanjang 5 km di jalur Giring- Singkil, rusak. Beberapa titik terdapat lubang, dan sebagian sudah ditutup dengan tanah oleh warga. 

Lalu ada dua pohon pisang yang ditanam warga sekitar agar pengguna jalan tidak terperosok. Selain itu, pengendara hanya bisa memacu kecematan maksimal 30 km/jam agar tak terperosok di dalam lubang. 

Diketahui, jalan alternatif wisata dari Wonosari ke arah pantai ini juga banyak digunakan warga untuk beraktivitas. Termasuk jalur lalu linta truk pengangkut batu kapur.

Sejumlah warga membuat sepanduk protes. Seperti spanduk bertulisakan 'Welcome to jeglongan sewu' dan pertanyaan kapan jalan diperbaiki. 

"Jumat kemarin ditanam pohon pisang," kata salah seorang warga giring, Suranto, saat ditemui Kompas.com di sekitar jalan Giring-Singkil Senin (8/5/2023). 

Dia mengatakan jalan dari sekitar kantor Kalurahan Giring sampai di jalur jalan lintas selatan (JJLS) sudah mengalami kerusakan sejak beberapa tahun terakhir. Namun, hingga kini tidak ada perbaikan oleh pemerintah.

"Sudah lama rusaknya, tetapi tidak diperbaiki. Harapannya paling tidak ditambal agar tidak membahayakan," kata dia. 

Ada plang petunjuk bertuliskan 'Hati-hati jalan berlubang/bergelombang jalan dalam proses lelang'. 

Warga Perbaiki Jalan Mandiri 

Warga tiga padukuhan yakni Wonosari, Kaliwuluh dan Padukuhan Gambarsari di Kalurahan Jurangjero, Kapanewon Ngawen, memilih memperbaiki jalannya secara mandiri. Hal ini lantaran jalan yang sudah rusak menahun itu tak juga ada perbaikan dari pemerintah.

Dukuh Wonosari, Gilang Aji Prasetyo mengatakan, perbaikan jalan dimulai hari Minggu (7/5/2023) dengan cara dicor. Pihaknya berupaya memperbaiki menggunakan anggaran swadaya masyarakat sesuai kemampuan. 

"Kami tidak mewajibkan iuran. Kami bersyukur ada yang bantu semen, pasir dan lain sebagainya," kata Gilang saat dihubungi wartawan melalui telepon.

Dijelaskannya, total jalan rusak di wilayahnya sekitar 10 km. Kondisi ini cukup mengganggu mobilitas warga. Mulai dari akses ke sekolah, kegiatan ekonomi maupun pelayanan kesehatan. 

Upaya usulan perbaikan melalui kalurahan maupun pemerintah kabupaten sudah dilakukan. Hanya saja sampai dengan sekarang belum terealisasi. 

"Lokasi tanah ambles juga di wilayah kami. Namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut," kata dia

Jawaban Pemerintah Daerah

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan, untuk jalan Giring-Karangasem hari ini mulai ditambal. Diakuinya perbaikan jalan ini perlu dikonstruksi ulang sehingga perlu anggaran besar. 

Dia mengatakan ini pihaknya baru mencari cara untuk perbaikan permanen dengan sistem penetrasi aspal. 

"Ini baru kita cari bagaimana perbaikan dengan penetrasi tetapi maksimal. Ada titik yang perlu direkonstruksi ulang," kata Irawan.

"Itu yang kemarin ditanami pisang to? Hari ini mulai ditambal," kata dia. 

Menurutnya, permasalahan di jalan Giring-Singkil adalah karena tidak ada saluran drainase. Sehingga jalan mudah rusak. Apalagi selama dua tahun tidak ada perbaikan. 

"Problem-nya di sana tidak ada drainase," kata Irawan.

Untuk perbaikan jalan Karangmojo-Semanu pemerintah menganggarkan Rp 750 juta. Saat ini dalam proses lelang. 

Adapun untuk jalan di Kalurahan Jurangjero, Ngawen, akan diupayakan menggunakan bantuan tidak terduga. 

"Semoga segera direalisasikan," kata dia.

Irawan mengatakan untuk Penanganan Jalan Kabupaten Tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp 69,6 miliar yang bersumber dari dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK).

"Namun jumlah ini masih jauh dari kebutuhan anggaran untuk menyelesaikan infrastruktur jalan kabupaten,” katanya. 

Irawan juga menjelaskan, status jalan kabupaten yang ada di Gunungkidul mencapai 1.136,66 km. Panjang ruas jalan ini jika ditarik garis lurus melebihi panjang jalan Daendeles dari Anyer sampai Panarukan yang hanya memiliki panjang 1.000 kilometer. 

"Berdasarkan data jalan di Gunungkidul yang memiliki kondisi baik ada 513,11 km (45,14 persen). Kondisi sedang 253,41 km (22,30 persen). Kondisi rusak ringan 132,16 Km (11,63 persen) dan kondisi rusak berat =237,96 Km (20,94 persen)," kata dia.  

Tahun ini pihaknya sedang mengusulkan 10 ruas jalan melalui Inpres Jalan Daerah sebagai salah satu kebijakan dari Pemerintah Pusat melalui Kementrian PUPR dalam rangka meningkatkan kemantapan Jalan Daerah. 

Untuk jangka pendek, sebelum Lebaran 2023 lalu, pihaknya memperbaiki sejumlah ruas jalan dengan penambalan.

"Perbaikan jalan rusak berat memang membutuhkan anggaran yang besar. Rata-rata per kilometer membutuhkan dana Rp 3 milyar, tidak termasuk bangunan pelengkap jalan," kata Irawan. 

Meski begitu, di tengah banyaknya jalan rusak, Pemkab Gunungkidul tetap memoles pusat kota di Wonosari. Pemkab menganggarkan Rp 14,7 Miliar untuk Pelebaran Jalan Ruas Jalan Siyono - Baleharjo Segmen II. Pembangunan segmen II itu merupakan lanjutan dari segmen I sebelumnya, atau yang berada di sekitar Tugu Tobong Gamping.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/05/08/153921178/aksi-warga-gunungkidul-saat-jalannya-rusak-mulai-dari-tanam-pohon-pisang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke