Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Kemeriahan "Open House" Ganjar Pranowo di Karanganyar

Kompas.com, 24 April 2023, 13:42 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Acara open house Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Griya Suparni, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai kalangan, Senin (24/4/2023).

Beberapa pejabat pun tampak hadir, baik dari Bupati Karanganyar dan Kapolres Karanganyar serta Dandim 0727/Karanganyar.

Selain itu, beberapa warga pun sempat bercerita tentang sosok Ganjar Pranowo.

Baca juga: Relawan Ganjar Pranowo Presiden Ungkap 3 Nama Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar: Kecenderungannya Erick Thohir

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Pengasuh Ganjar Pranowo semasa kecil

Dari ribuan tamu yang hadir, seorang wanita bernama Sujar (89) menceritakan masa kecil Ganjar Pranowo.

Sujar menceritakan, orang tua Ganjar sering menitipkan Ganjar kecil ke dirinya.

"Kadang-kadang waktu bayi dititipkan ke saya," kata Sujar.

Baca juga: Disebut Jokowi Cocok Dampingi Ganjar Pranowo, Mahfud MD: Politik Itu Mengalir Terus

"Masih kecil itu, lucu, lucu," tambahnya.

Lalu, saat ini Sujar mengatakan, Gubernur Jateng itu tidak pernah lupa dengan dirinya.

Ganjar kerap datang menemui Sujar terlebih saat mudik ke Karanganyar.

"Setelah, kepilih Gubernur, dia masih nyapa saya, sopan santunnya sudah bagus," ujar Sujar, dilansir dari Tribunnews.com.

2. Menunggu berjam-jam

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyapa warga yang hadir dalam open house di Griya Suparni, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Senin (24/4/2023). TRIBUN SOLO/SEPTIANA AYU LESTARI Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyapa warga yang hadir dalam open house di Griya Suparni, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Senin (24/4/2023).
Sementara itu, kehadiran warga disambut hangat oleh Ganjar Pranowo dan keluarga. Ganjar pun sempat bertanya sudah berapa lama tiba di acara open house.

Beberapa dari warga sempat menyebut hadir sejak pagi dan rela menunggu berjam-jam. Suasana meriah dan hangat hadir saat Ganjar melontarkan canda kepada warga yang hadir. 

"Ini mau ngapain ngantri di sini?" tanya Ganjar di hadapan ratusan warga.

Pertanyaaan Ganjar tersebut langsung disambut kompak oleh warga.

"Mau minta fitrah Pak," ujar warga kompak.

3. Sejumlah pejabat hadir

Selain warga, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Wakil Bupati Karanganyar Robert Christanto, juga tampak hadir.

Begitu juga Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy dan Dandim 0727/Karanganyar Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama, juga turut menemui bakal calon presiden dari PDI-P itu.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Karanganyar mengatakan, untuk pengamanan acara open house telah dikerahkan ratusan personel dari TNI-Polri.

"Karena pada lebaran H+3 atau H+4 pasti ada peningkatan, kita membantu untuk melaksanakan tugas, dan karena bertepatan dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan (Ganjar Pranowo) yaitu kegiatan halal bihalal," urai Jerrold.

4. Booking terminal

Sementara itu, Ketua RT 3 Kelurahan Tawangmangu, Sujito (71), mnejelaskan, acara open house ini nantinya digelar dua sesi, yaitu pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, dan pukul 12.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.

"Sesi pertama untuk warga Tawangmangu dan sekitarnya. Sementara itu, sesi kedua untuk masyarakat di luar Karanganyar," ungkap Sujito.

Selaini itu, pihak panitia telah mengatur penggunaan terminal bus untuk transit bus hingga diberikan tempat transit untuk beristirahat.

"Acara besok itu banyak tamu dari luar kota sehingga kami memberikan tempat transit untuk istirahat mereka, jumlahnya ada empat titik," kata Jito.

"Sementara itu, Terminal sudah dibooking semua untuk bus dari luar maupun dalam kota Karanganyar yang membawa orang yang ingin datang ke open house, yaitu total 4.000-an orang," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Fakta-fakta Open House Ganjar Pranowo: Dihadiri Pejabat Daerah hingga Terungkap Masa Kecilnya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau