"Ya mayoritas laporan itu kecelakaan, ada kebakaran maupun kejadian lainnya," jelas Siswanto.
Dia mengungkapkan, para relawan tergerak menolong karena panggilan dari hatinya, sehingga mereka rela menyempatkan waktu memberi bantuan meski sedang sesibuk apa pun.
"Sebisa mungkin memanusiakan manusia atau menolong mereka yang membutuhkan dalam kondisi darurat," tandasnya.
Ketua tim penanggulangan bencana RSUP Kariadi Semarang, dr. Raden Panji Uva Utomo memastikan bahwa para relawan telah dibekali kemampuan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu sehari-hari (SPGDTs).
Dia menambahkan, pihaknya juga telah memberikan pelatihan untuk menyamakan persepsi dalam penanganan awal korban, baik yang hidup atau meninggal dunia, akibat situasi gawat darurat.
Relawan yang merupakan ujung tombak di lapangan juga dibekali cara penanganan korban pada fase Pra Rumah Sakit.
"Hal itu supaya meminimalkan kemungkinan terjadinya kecacatan dan kematian korban," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.