YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, Gunung Merapi mengeluarkan 132 kali guguran lava dalam sepekan, sejak 7 April 2023 hingga 13 April 2023.
Jarak luncur guguran lava maksimal 2.000 meter ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng dan Kali Boyong.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 132 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 7 April - 13 April 2023, Sabtu (15/4/2023).
Baca juga: Jalur Evakuasi Gunung Merapi Rusak, Warga Perbaiki Swadaya
Agus Budi mengungkapkan, ada perubahan morfologi pada kubah Gunung Merapi yang berada di sebelah barat daya. Perubahan morfologi ini terjadi akibat adanya guguran lava.
"Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan," ucapnya.
Baca juga: Masih Berstatus Siaga, Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Sebanyak 176 Kali Sepekan Ini
Volume kubah barat daya tercatat sebesar 1.686.200 meter kubik. Sedangkan volume kubah tengah sebesar 2.312.100 meter kubik.
Data kegempaan di Gunung Merapi dalam seminggu ini tercatat 4 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 22 kali gempa fase banyak (MP), 569 kali gempa guguran (RF), dan 4 kali gempa tektonik (TT).
"Kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu, namun masih dalam intensitas yang cukup tinggi," tandasnya.
Dari data-data tersebut, BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," tegasnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Baca juga: 24 Jam Terakhir, Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas Guguran dan 51 Guguran Lava
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.