YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat pada periode 24-30 Maret 2023, Gunung Merapi mengeluarkan dua kali awan panas guguran. Selain itu, teramati guguran lava sebanyak 176 kali. Jarak luncur guguran lava maksimal 2.000 meter.
"Pada minggu terjadi dua kali awan panas guguran ke arah barat daya (hulu Kali Boyong) dengan jarak luncur 1.000 meter," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam laporan aktivitas Gunung Merapi, Jumat (31/02/2023).
Agus Budi menyampaikan pada kubah barat daya teramati adanya perubahan morfologi. Perubahan yang terjadi ini akibat adanya guguran dan awan panas guguran. Sedangkan untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan.
Baca juga: 24 Jam Terakhir, Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas Guguran dan 51 Guguran Lava
Volume kubah barat daya sebesar 1.686.200 m³. Sedangkan volume kubah tengah sebesar 2.312.100 m³.
Kegempaan di Gunung Merapi dalam minggu ini tercatat 2 kali gempa awan panas guguran (APG), 56 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 215 kali gempa fase banyak (MP), 820 kali gempa guguran (RF), dan 7 kali gempa tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," ucapnya.
Berdasarkan data-data tersebut, BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," tegasnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan- barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km. Lalu Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.