Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Mahfud Akui Indonesia Ada Dilema soal Piala Dunia U-20: Pilih Warisan Bung Karno atau Pergaulan Dunia

Kompas.com - 03/04/2023, 07:41 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berharap, sanksi FIFA yang diberikan kepada Indonesia tidak berat.

"Insya Allah sanksinya tidak akan sampai Indonesia tidak boleh ikut dalam kegiatan FIFA, tidak sampai itu," ujar Mahfud setelah isi ceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Minggu (2/4/2023).

Baca juga: Isi Ceramah di Masjid Kampus UGM, Mahfud MD Curhat Sulit Sampaikan Aspirasi ke DPR

Ia juga meminta kepada masyarakat Indonesia dan para pemain sepak bola Indonesia agar memaklumi langkah yang diambil oleh pemerintah. Karena, pemerintah dalam keadaan dilema saat akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Kita dihadapkan pada dilema, ada semangat luar biasa yang diwariskan Bung Karno yang harus dipedomani. Bung Karno pada waktu itu terpaksa keluar dari PBB, tidak ikut FIFA tetapi membentuk GANEFO karena dia membela Palestina," jelas Mahfud.

Mahfud menjelaskan, pada saat itu Bung Karno mengakui Israel sebagai negara, tetapi Israel sebagai negara imperialis karena telah merampas hak-hak Palestina dan mendiskriminasi Palestina.

"Selama Israel tidak memberi pengakuan dan tidak mengembalikan Palestina, maka Indonesia tidak pernah punya hubungan diplomatik. Itu sikap dasar Bung Karno pada Konferensi Asia Afrika, PBB, dan dalam kebijakan politik luar negeri yang dianut sampai sekarang," papar dia.

Namun, pada era sekarang menurut Mahfud ada kebutuhan baru yang tidak disangka-sangka. Yakni, Indonesia harus ikut dalam perdamaian dunia, pergaulan dunia internasional, antara lain di bidang olahraga.

"Nah, ini tuntutan bernegara sehingga kita ada dilema. Tentu dalam rangka pergaulan dunia yang aman damai ikut pesta sepak bola, tetapi di sisi lain dihadapkan pada diplomasi lalu tidak mudah pemerintah melakukan itu," bebernya.

Menurutnya pemerintah juga telah menguapayakan jalan tengah kepada FIFA yang tidak bersebrangan dengan prinsip Bung Karno.

"Tahun ini FIFA (Piala Dunia) tidak jadi di Indonesia dan sudah diusahakan jalan tengah dengan prinsip bung karno," kata dia.

Baca juga: Tanggapi Pernyataan Bambang Pacul soal Lobi Ketum Parpol, Mahfud MD: Bergurau Saya Kira Itu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com