Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2023, 05:50 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

Kurma, lanjut Suparyoto, selama ini terkesan tanaman di padang pasir. Namun ternyata di Indonesia bisa tumbuh dengan bagus dan berbuah dengan cepat.

"Pemeliharanya tidak sulit, yang penting ada matahari, ada air dan ada pupuk," tuturnya.

Kelebihan pohon kurma yang ditanam di Indonesia dapat berbuah sepanjang tahun. Sehingga pohon kurma bisa berbuah tanpa mengenal musim.

"Kelebihan di negeri kita itu justru kurma itu bisa berbuah sepanjang tahun. Kalau seperti di Saudi itu kan musiman. Kalau di sini tidak kenal musim, jadi susul menyusul seperti kelapa," urainya.

Sejak 2016 hingga saat ini Suparyoto sudah menanam ribuan pohon. Suparyoto menanam di tiga lahan dengan total 3.000 meter persegi. Ada sebanyak 9 jenis pohon kurma yang ada di kebun milik Suparyoto.

"Jenisnya ada Barhee, ada Ajwa, ada KL-one ada Medjool. Ada sekitar delapan sampai sembilan jenis. Tapi yang paling favorit ada tiga jenis, Barhee, Ajwa atau Kurma Nabi sama KL-one," bebernya.

Baca juga: Bisakah Kurma Ditanam di Indonesia? Simak Penjelasan Selengkapnya

Menurut Suparyoto usia pohon kurma dapat mencapai 200 tahun. Namun masa produktif pohon kurma 15 tahun sampai 150 tahun.

"Hama yang paling sulit itu kumbang tanduk, biasa juga menyerang kelapa sawit," urainya.

Meski sudah panen, Suparyoto tidak menjual buah kurma. Suparyoto lebih fokus pada menjual bibit pohon kurma.

Tiga jenis pohon kurma yakni Barhee, Ajwa dan KL-one menjadi bibit yang paling banyak diminati pembeli. Tiga jenis bibit pohon kurma tersebut diminati karena cepat berbuah dan mudah dalam perawatanya.

"Tapi kalau skala perkebunan besar biasanya Barhee, karena berbagai kelebihan. Barhee itu produksinya tinggi, buahnya masih muda sudah manis, dan pemeliharanya gampang, cepat berbuah," urainya.

Harga bibit pohon kurma bervariasi, mulai dari Rp 40.000, hingga Rp 350.000. Bibit tersebut berumur 1 tahun hingga 3 tahun.

Baca juga: Mengapa Kurma Sangat Populer Selama Ramadhan?

"Yang paling banyak (membeli bibit) dari luar Yogya, paling jauh dari Kalimantan Utara. Bibit kurma itu sampai tiga minggu masih aman," tegasnya.

Suparyoto mengaku menanam pohon kurma tidak semata-mata hanya untuk bisnis. Sehingga dirinya tidak pernah menghitung omset dari bibit yang laku terjual.

"Pandemi ini memang agak menurun, selain di luar daerah juga banyak yang sudah pembibitan. Kalau sekarang ya sekitar Rp 5 juta sebulan. Ya Alhamdulilah bisa menggaji karyawan," bebernya.

Menurut Suparyoto banyak orang dari luar DI Yogyakarta (DIY) yang datang ke kebun kurma miliknya yang bernama "Pusat Bibit Pohon Kurma Ngadinah". Mereka yang berkunjung mulai dari Kalimantan, Aceh, Jakarta, Nusa Tenggara Barat hingga Sumatera.

"Buahnya selama ini tidak kita jual. Misalnya ada tamu silakan ambil, silakan dimakan," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tekan Kenaikan Harga Beras di Sleman, Bulog Suplai 8 Ton Beras ke Pasar Setiap Minggunya

Tekan Kenaikan Harga Beras di Sleman, Bulog Suplai 8 Ton Beras ke Pasar Setiap Minggunya

Yogyakarta
Staf Media Madura United Jadi Korban Pengeroyokan di Sleman, Polisi Lakukan Penyelidikan

Staf Media Madura United Jadi Korban Pengeroyokan di Sleman, Polisi Lakukan Penyelidikan

Yogyakarta
Ada Fenomena Kabut Tebal, Nelayan di Pantai Selatan Gunungkidul Hilang Arah

Ada Fenomena Kabut Tebal, Nelayan di Pantai Selatan Gunungkidul Hilang Arah

Yogyakarta
Ramai 'Social Commerce', Pedagang Kain Batik di Pasar Beringharjo Omzet Turun 50 Persen

Ramai "Social Commerce", Pedagang Kain Batik di Pasar Beringharjo Omzet Turun 50 Persen

Yogyakarta
Buka Tutup Jalan Yogyakarta-Wonosari, Kunjungan Wisatawan di Gunungkidul Turun 20 Persen

Buka Tutup Jalan Yogyakarta-Wonosari, Kunjungan Wisatawan di Gunungkidul Turun 20 Persen

Yogyakarta
Evakuasi Menegangkan Korban Luka Terbuka Terjepit Kabin Mobil, Usaha Mengeluarkan Sopir Berlangsung 45 Menit

Evakuasi Menegangkan Korban Luka Terbuka Terjepit Kabin Mobil, Usaha Mengeluarkan Sopir Berlangsung 45 Menit

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 25 September 2023: Pagi hingga Sore Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 25 September 2023: Pagi hingga Sore Cerah Berawan

Yogyakarta
Sekaten, Hajad Dalem Keraton Yogyakarta di Bulan Mulud

Sekaten, Hajad Dalem Keraton Yogyakarta di Bulan Mulud

Yogyakarta
Cerita Korban Selamat Kecelakaan Bawen, Sempat Dengar Klakson Truk, tetapi...

Cerita Korban Selamat Kecelakaan Bawen, Sempat Dengar Klakson Truk, tetapi...

Yogyakarta
Daftar Nama Korban Kecelakaan Truk Tronton di Bawen Semarang

Daftar Nama Korban Kecelakaan Truk Tronton di Bawen Semarang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 24 September 2023: Pagi hingga Sore Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 24 September 2023: Pagi hingga Sore Cerah Berawan

Yogyakarta
UPDATE Korban Tewas Kecelakaan di Bawen Bertambah Jadi 4, Luka Berat 7 Orang

UPDATE Korban Tewas Kecelakaan di Bawen Bertambah Jadi 4, Luka Berat 7 Orang

Yogyakarta
Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang, Polisi Amankan Sopir dan Kernet Truk

Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang, Polisi Amankan Sopir dan Kernet Truk

Yogyakarta
Polisi Sebut Kecelakaan di Pertigaan Exit Tol Bawen Dipicu Truk yang Alami Rem Blong

Polisi Sebut Kecelakaan di Pertigaan Exit Tol Bawen Dipicu Truk yang Alami Rem Blong

Yogyakarta
PSI Sebut Komunikasi dengan Kaesang Sudah Terjalin Lama

PSI Sebut Komunikasi dengan Kaesang Sudah Terjalin Lama

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com