Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Mengkhawatirkan, Jembatan Saksi Bisu Perjuangan Indonesia Melawan Belanda di Kulon Progo Ditutup

Kompas.com - 23/03/2023, 07:39 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Pemerintah dan Kepolisian Resor Kulon Progo menutup Jembatan Duwet di Pedukuhan Duwet II, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mereka memasang separator oranye menghalangi jalan masuk ke jembatan, menarik garis polisi, lalu membentangkan spanduk dengan tulisan: Ditutup Sementara.

Penutupan dilakukan pada kedua sisi jembatan. "Jembatan ditutup mulai pukul 10.00 WIB. Ditutup sambil menunggu (rekomendasi) tim ahli dalam meng-asesmen jembatan" kata Dukuh Duwet II, Mukhamad Kharir, Rabu (22/3/2023).

Baca juga: Cagar Budaya Jembatan Duwet Kulon Progo Mengkhawatirkan, Tanggulnya Ambrol dan Ada Retak

Jembatan Duwet merupakan cagar budaya yang menggambarkan perjuangan untuk menghambat gerakan pasukan Belanda di masa lalu.

Mengutip narasi dalam peta digital yang diluncurkan Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Kulon Progo, yakni http://bit.ly/cagarbudayakulonprogo, jembatan dibangun pada 1930, namun rusak dalam upaya menghambat Belanda.

Jembatan diperbaiki pada Juni 1960 dan dilakukan perbaikan lagi pada alas jembatan dan talut di 2015.

Selama ini, jembatan dimanfaatkan warga untuk menyeberang di atas Sungai Progo. Jembatan menghubungkan Kulon Progo dengan Magelang, Jawa Tengah.

Di sisi Barat jembatan berada di Duwet II, sedangkan di sisi Timur di wilayah Kecamatan Ngluar, Magelang, Jawa Tengah. Selama ini jembatan dilewati motor, tidak bisa kendaraan roda empat atau lebih.

Talut di jembatan sisi Barat mengalami ambrol. Longsor tebing tersebut memiliki ketinggian sekitar 27 meter, lebar 30 meter, dan ketebalan lima meter.

Baca juga: Dua Tiang Penyangga Jembatan Kuning Runtuh, Macet 3 Km di Jalan Trans Sulawesi

Pondasi jembatan sebelah selatan sampai kelihatan. Selain itu, mereka juga menemukan mata air di sisi tebing yang rontok. Selain itu, ditemukan pondasi retak di sisi Magelang.

Dinilai mengkhawatirkan, pemerintah menutup jembatan itu. Mereka menerjunkan beberapa petugas, termasuk kepolisian, untuk menutup jembatan.

"Masyarakat sebenarnya banyak yang tidak menginginkan penutupan ini apalagi penutupan total. Ini karena semua aktivitas kita ada di seberang," kata Kharir.

Warga Duwet mengaku paling dirugikan akibat penutupan. Salah satunya Marsih, pemilik Butik Nadya di ujung jembatan.

Marsih menceritakan, warga Duwet mayoritas menggantungkan hidup di wilayah Magelang dan Yogyakarta. Mereka menyeberang jembatan ke Yogyakarta atau Magelang untuk bekerja, pergi ke pasar, pergi sekolah, mencari pakan ternak, hingga menyeberang untuk kulakan barang dagangan.

Kondisi terkini cagar budaya Jembatan Duwet di Pedukuhan Duwet II, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.DOKUMENTASI BPBD KP Kondisi terkini cagar budaya Jembatan Duwet di Pedukuhan Duwet II, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Karena penutupan, mereka terpaksa memutar lewat Dekso atau Jembatan Ancol yang jaraknya lebih jauh.

Baca juga: Malam-malam Ganjar Sidak Proyek Jembatan Juwana Pati, Minta Maret Sudah Selesai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com