Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Dokter di Kulon Progo Diperiksa oleh Mantan Pasiennya

Kompas.com, 13 Maret 2023, 13:08 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Penampilan Sotya mulai dari wajah dan perawakan besar dengan kulit sawo mengarah pada sosok tetangganya dulu. Keakraban seketika membuncah dalam ambulans dan mereka kembali mengupas nostalgia.

“Dulu, saya (diperiksa dan katanya) demam tipes dan gejala sinusitis. Dokter Renny (saat itu) bilang itu Sotya kayaknya sinusitis. Ini pertama kali saya dengar kata sinusitis ya dari dokter Renny,” kata Sotya mengenang kembali saat berobat ke ruang praktek dokter Renny.

“Saya ingatnya kalau berobat, anak-anak Dokter Renny ada di bawah meja,” kata Sotya.

Baca juga: Jokowi Minta Menkes dan Mendikbud Permudah Pendidikan Dokter Spesialis

Sotya hidup dalam lingkungan keluarga seniman. Karenanya, ia mewarisi kemampuan melukis dari sang ayah.

Namun, kehidupan keluarga mengalami cobaan berat ketika Adi, ayah Sotya, meninggal dunia. Sotya hendak menginjak SMP waktu itu. Bukan perkara mudah meneruskan sekolah ke jenjang SMP dan SMA setelah ditinggal nahkoda rumah tangga.

Tapi, jalan Tuhan memang tidak tertebak. Jalan untuk sekolah tetap terbuka. Sotya dapat beasiswa untuk sekolah di SMP dari prestasi melukis, kemudian meraih beasiswa di SMA dari prestasi musik.

Selepas SMA, ia tembus di semua perguruan tinggi swasta Yogyakarta yang dilamar. Sotya juga menembus ujian tulis masuk perguruan tinggi negeri di kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo pada tahun 2012.

Kelulusannya disambut haru Sri Rahayu, sekaligus gundah karena bayangan biasa besar kuliah kedokteran.

Mereka mengingat wasiat Adi jauh sebelum meninggal dunia. Ketika itu, mereka sedang berkumpul di rumah simbah di Solo.

Baca juga: Momen Risma Berkali-kali Sujud, Saat Jadi Walkot Surabaya hingga Mensos, dari Kaki Dokter sampai Guru Tunanetra

“Kami sedang tidak bisa tidur dalam kamar. Ayah berkata, salah satu dari tiga ini nanti sekolah di kedokteran UNS,” kata Sotya mengenangnya.

Wasiat sang ayah menguatkan tekad untuk tetap kuliah di kedokteran UNS mulai 2012. “Jalani saja dahulu, kesulitan dihadapi nanti,” kata Sotya.

Kuliah Sotya berjalan baik. Ia kembali menerima beasiswa hingga lulus kedokteran di 2017. Setahun sebelumnya, ia mendapat beasiswa TNI. Dari sini pintu ke pendidikan perwira karir terbuka dan lulus TNI di 2022.

Dokter Sotya lantas menjalani internship di Puskesmas Sentolo I. Kepala puskesmas yang juga tante dokter masa lalu di komplek perumahan, kini jadi pembimbingnya.

Renny mengungkapkan, masa lalu bisa berulang kapan saja. Karena itu, setiap orang mesti berbuat terbaik bagi masyarakat dan karyanya harus bisa dipertanggungjawabkan. Saat dipertemukan lagi, masa lalu itu akan kembali bercerita siapa kita di masa lalu.

“Seperti sekarang, setelah sekian lama 20 tahun, sejarah itu kini bercerita kembali. Jadi jangan pernah bilang kita tidak akan bertemu lagi dengan siapa di hari depan,” kata Renny.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau