"Kita telah komunikasi agar ada segera langkah-langkah yang harus diambil. Saya juga minta tim terpadu dapat bekerja cepat agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali," ujar dia.
Pendidikan anak, lanjut Kustini, dimulai dan diawali dari rumah atau keluarga.
Peningkatan pendidikan agama, membina komunikasi antara orang tua dan anak sangat diperlukan.
Selain itu juga harus dibarengi dengan bimbingan konseling siswa di sekolah supaya lebih ditingkatkan.
Edukasi tentang pemanfaatan internet juga harus ditingkatkan, seperti melakukan pembatasan.
Baca juga: Pelajar SMK di Sleman Gantung Diri, Sebelumnya Update Status WA See You Man Teman
Kemudian, pelarangan konten-konten yang bisa menimbulkan dampak negatif.
"Kejadian ini merupakan alarm bagi kita semua, baik orangtua, guru dan lingkungan sebaya, terutama untuk lebih memperhatikan anak-anak di sekeliling kita. Tentu kami (pemerintah) juga akan terus melakukan pencegahan yang diharapkan dibarengan dengan kerja sama semua pihak," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, seorang remaja di Sleman ditemukan meninggal dunia bunuh diri di rumahnya Kecamatan Turi 14 Februari 2023.
Korban sempat update status story WhatsApp (WA) dengan foto tali tambang dan menulis, "see you man teman".
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.