YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ada sekitar lima anak korban pencabulan dari tersangka AS (28) warga Kapanewon Gamping, Sleman, yang perlu pendampingan ekstra.
Satu korban bahkan sampai tidak mau berangkat ke sekolah.
"Kira-kira lima anak butuh pendampingan ekstra," ujar dukuh setempat berinisial Z, saat dihubungi, pada Selasa (7/02/2023).
Z menyampaikan, lima orang anak yang menjadi korban AS tersebut rentang usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP).
Baca juga: Korban Pencabulan Ketua Remaja Masjid di Sleman Berjumlah 20 Orang, Semuanya Laki-laki
"Korban yang banyak dia trauma sebagian kecil anak-anak. Kalau yang dewasa sudah enggak," ucap dia.
Bahkan, ada satu korban yang sampai tidak mau berangkat ke sekolah.
"Yang jelas, yang terlalu parah ada yang tidak mau sekolah, itu satu anak. Ini butuh pendampingan," ungkap dia.
Anak-anak juga sempat mengalami takut ke masjid. Sebab, mereka takut bertemu dengan AS.
"Takut ke masjid, karena ada pelakunya itu, orangtua juga takut kemarin itu, sebelum meledak kasusnya. Sehingga kalau ke masjid itu diatar jemput, jadi jangan main di masjid, itu lho yang sangat ironis, sangat miris sekali," ujar dia.
Namun, setelah polisi menangkap pelaku AS, saat ini anak-anak sudah tidak takut lagi ke masjid.
"Kalau saat ini sudah normal," ungkap dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.