KOMPAS.com - Abdi Dalem Keraton Yogyakarta adalah aparatur spil yang bertugas sebagai pelaksana dalam setiap organisasi yang dibentuk oleh Sultan.
Semua hal yang berkaitan dengan tugas Abdi Dalem terikat dengan aturan serta unggah-ungguh di lingkungan Keraton Yogyakarta.
Baca juga: 10 Nama Bregada Prajurit Keraton Yogyakarta
Ciri khas Abdi Dalem Keraton Yogyakarta terletak pada pakaian atau busana yang disebut dengan pranakan.
Baca juga: Ragam Motif Batik Larangan di Keraton Yogyakarta dan Surakarta, Tidak Boleh Dipakai Sembarangan
Dilansir dari laman kratonjogja.id, awal mula busana pranakan ditetapkan sebagai seragam Abdi Dalem adalah pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono V.
Busana pranakan konon terinspirasi dari baju kurung yang dikenakan para santri putri di Banten pada pertengahan abad-19 saat Sultan berkunjung ke daerah tersebut.
Baca juga: Mengenal Gamelan Sekaten Keraton Yogyakarta, Kyai Guntur Madu dan Kyai Nogo Wilogo
Busana pranakan menjadi seragam harian yang dikenakan Abdi Dalem pria (jaler) saat mengerjakan tugas baik di dalam dan luar lingkungan keraton.
Pemberian nama busana peanakan berasal dari kata pernakan yang berarti rahim atau kandungan.
Nama pranakan juga disebut berasal dari kata ‘diper-anak-kan’ yang bermakna bahwa seorang Abdi Dalem akan dianggap seolah-olah satu saudara yang dilahirkan dari seorang ibu.
Hal ini juga terlihat dari cara pemakaian busana pranakan dengan cara dimasukkan terlebih dahulu ke bagian atas kepala atau dislobokke, yang terlihat seperti posisi ketika anak keluar dari kandungan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.