Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Bayi yang Hendak Dijual di Klaten Angkat Bicara: Saya Tidak Menjual Bayi

Kompas.com - 16/01/2023, 15:02 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - SB, orangtua bayi berusia satu hari yang hendak dijual oleh Lestariningsih alias Lia (29) di sebuah hotel kelas melati di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (10/1/2023), angkat bicara.

SB merupakan warga Panewu Patuk, Gunungkidul. SB yang datang menemuai awak media tidak mau difoto atau pun direkam gambarnya. SB berulang kali mengucapkan 'saya tidak menjual bayi'.

SB mengaku ditipu oleh Lia yang mengaku sudah menikah selama 11 tahun tapi belum diberikan momongan.

"Pak Lurah, Pak Panewu saya mohon maaf. Saya tidak ada niat untuk memperjualebelikannya dan tidak ada transaksinya," kata SB.

Baca juga: Kronologi Wanita Nekat Jual Bayi dari Pasutri di Gunungkidul, Pura-pura Ingin Adopsi lalu Ditawarkan di Medsos

SB mengaku berkenalan dengan pelaku melalui grup media sosial tentang adopsi bayi. Lalu berkenalan dengan Lia. Kemudian komunikasi dilanjutkan melalui WhatsApp.

Selama berkomunikasi, dirinya tidak pernah bertemu dengan pelaku. Pertemuan baru terjadi pada Selasa (10/1/2023), saat Lia akan mengambil bayinya.

SB mengaku sempat mengeluarkan beberapa pertanyaan kepada Lia. Salah satunya, soal jika suatu saat akan bertemu dengan bayinya. Kemudian Lia menjawab akan dikonsultasikan dengan suaminya.

Selain itu, dia juga menanyakan status pernikahan Lia.

"Pada saat lahiran, saya hubungi dan diminta membagikan lokasi keberadaan rumah sakit di tempat melahirkan,” katanya.

"Saya minta syarat ke mbaknya buku nikah dan KTP. Mbaknya mengatakan kalau KTP takut disalahgunakan. Saya tanya kok nama di FB beda sama aslinya, dia jawab namanya disamarkan. Saya percaya saja anak itu akan dirawat seperti anak kandung sendiri," kata SB.

Akhirnya Selasa malam dia didatangi polisi dan diperiksa selama beberapa jam terkait kasus itu.

"Saya diperiksa dari Selasa malam hingga Rabu. Keterangan yang saya berikan sama, saya tidak berniat menjual karena murni ingin memberikan karena ada yang meminta dengan dalih belum punya anak," kata dia.

Disinggung mengenai kelanjutan bayi perempuan itu, SB belum bisa memikirkannya. Dia berdalih dengan si ibu bayi belum terikat hubungan perkawinan.

Baca juga: Ditangkap di Hotel, Wanita di Klaten Jual Bayi Usia Sehari Secara Online, Ditawarkan dengan Harga Rp 21 Juta

“Saya belum bisa memikirkannya. Yang jelas, sekarang si bayi bersama ibunya di Jogja," kata dia.

Panewu Patuk Martono Imam Santoso mengungkapkan bahwa orangtua bayi yang akan dijual memang warganya. Dia memastikan tidak ada motif ekonomi dari orangtua bayi saat menyerahkan bayi tersebut, 

"Dia memang warga Patuk, dan merasa kasihan karena ada yang belum memiliki anak selama belasan tahun. Jadi bukan masalah ekonomi," kata Panewu Patuk Martono Imam Santoso saat ditemui di Kantor Panewu Patuk.

Baca juga: Cerita Gadis Muda yang Dihamili Oknum Kapolsek di NTT, Kini Melahirkan Bayi Laki-laki

Imam meminta kepada warga untuk melalui proses yang resmi saat adopsi anak, ataupun mau merelakan anaknya untuk diasuh orang lain.

"Jangan sampai tertipu, lebih baik melalui jalur resmi. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang," kata Imam.

Sebelumnya, Lestariningsih alias Lia (29), pelaku penjual bayi berumur sehari tertangkap polisi di sebuah hotel kelas melati di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (10/1/2023) malam.

Penangkapan buruh harian lepas ini bermula aparat gabungan dari Kepolisian Resor (Polres) Klaten sedang melaksanakan patroli cipta kondisi di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, warga asal RT 015, RW 007, Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sudah melakukan aksinya menjual bayi sejak November 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com