Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Sejumlah Pertashop di Gunungkidul Memilih Tutup

Kompas.com - 02/01/2023, 15:00 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA.KOMPAS.com - Pertashop yang pada akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022 sempat menjamur di wilayah Gunungkidul, DI Yogyakarta, ternyata sulit berkembang. Akibatnya tidak sedikit yang memilih untuk tutup.

Seorang warga Candirejo, Semin, Suyamto mengatakan, dirinya sempat beralih dari pertalite ke pertamax dan membelinya di pertashop dekat rumah.Namun, saat kenaikan harga BBM lalu, dirinya memilih untuk membeli pertalite lagi.

"Harganya (pertamax) mahal, sehingga makai pertalite lebih murah," kata Yamto kepada wartawan Senin (2/1/2022).

Baca juga: Lecehkan 3 Siswi SMK, ASN di Gunungkidul Diturunkan Pangkatnya

Menurutnya, warga lainnya juga melakukan hal yang sama sama. Kondisi ini memengaruhi pertashop yang ada di dekatnya.

"Jadi saat longsor di pertengahan November 2022 (pertashop) sudah tutup," kata dia.

Salah seorang warga, Giring, Kapanewon Paliyan, Kelvian mengaku di wilayahnya ada satu pertashop yang masih buka, tapi kadang tutup.

"Saya sekarang lebih sering membeli pertalite. Soalnya perbedaan harganya lumayan. Dulu ya beli di pertashop saat masih Rp 9.000 perliter," kata Vian.

Ketua Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPMI) DIY, Satya Prapanca mengakui setelah tumbuh pesat, tidak sedikit pertashop yang tutup. Menurutnya, hal itu banyak terjadi di Indonesia.

Di Gunungkidul ada tiga unit yang tutup meliputi pertashop di Semanu, Nglipar dan Karangmojo. Hal ini karena warga memilih membeli pertalite yang harganya Rp 10.000, dibandingkan membeli pertamax Rp 13.900 per liternya.

"Sewaktu Rp 9.000 sehari bisa menjual 600 liter. Tapi sekarang bisa menjual 100 liter per hari sudah bagus," kata Satya.

Lebih lanjut dia mengatakan tutupnya pertashop karena sulitnya pengusaha membagi hasil penjualan untuk biaya operasional. Apalagi tak sedikit yang membuka usaha dari meminjam bank.

Dijelaskannya, satu pertashop standar bisa menghabiskan bia ya Rp500 juta. Sebagian pemilik memperoleh modal dengan meminjam bank dengan kewajiban angsuran rata-rata Rp 8 juta per bulannya.

Baca juga: Harga BBM Naik, Pengusaha Pertashop di Lumajang Terancam Gulung Tikar

"Kalau kondisinya terus seperti ini, maka usaha pertashop akan banyak yang tutup," kata dia.

Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak terkait pertashop yang tutup. Pasalnya operasional pertashop merupakan ranah dari pertamina.

Beberapa waktu lalu, HPMPMI pernah melakukan audensi dengan Bupati Gunungkidul Sunaryanta. Mereka sempat meminta bupati mendukung dengan cara mengajak mobil plat merah membeli bahan bakar di pertashop. Selain itu, meminta agar mendukung pertashop bisa menjual Pertalite.

"Kita hanya bisa mendukung melalui video agar mereka bisa menjual pertalite. Tetapi apakah ada regulasi baru atau tidak itu kami tidak tau, karena ranah pertamina," kata Kelik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com