Koordinator resort konservasi wilayah Gunungkidul BKSDA Yogyakarta Tugimayanto mengatakan pihaknya melakukan penelusuran terkait informasi kemunculan macan di kawasan pemukiman warga itu.
Bersama warga dirinya melihat jejak yang berada di sungai kecil di sekitar ladang warga.
"Dua tanda jejak yang kami temukan. Yang pertama tanda jejak tidak kelihatan kukunya, itu dimungkinkan tanda jejak kucing hutan," kata Tugimayanto.
"Kemudian tanda jejak kedua agak besar tapi kelihatan kukunya. Nah itu dimungkinkan tanda jejak jenis anjing. Tapi kami juga belum bisa menyimpulkan jenis anjing apa, tapi yang jelas itu tapak jenis anjing," kata dia.
DIjelaskannya, untuk tapak macan diameternya biasanya sekitar 10 sampai 12 cm. Sementara yang ditemukansekitar 5 cm.
Pihaknya masih akan menunggu beberapa hari lagi. Jika ada warga yang kembali melihat diduga macan, pihaknya akan memasang kamera pemantau.
"Kita menunggu perkembangan, kalau beberapa hari ini masih muncul, mungkin nanti kita upayakan pemasangan kamera trap. Tentunya dengan konsekuensi pemerintah Pedukuhan dan pemerintah Kalurahan menjamin keamanan alat tersebut," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.