Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklim 2023 Diprediksi Lebih Kering, Pemerintah Waspadai Karhutla

Kompas.com - 13/12/2022, 14:35 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mewaspadai terjadinya kebakaran hutan pada tahun 2023.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan lantaran Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan bahwa pada 2023 mendatang iklim di Indonesia lebih kering dibandingkan tiga tahun belakangan.

Kepala BRGM Hartono menjelaskan ada dua fokus dari BRGM pada tahun 2023 mendatang.Pertama, melakukan antisipasi terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kedua, merehabilitasi ekosistem mangrove.

Baca juga: Hujan Es Terjadi di Sebagian Wilayah Kota Mataram, Begini Penjelasan BMKG

"Tugas BRGM ini adalah melakukan terutama pencegahan agar ekosistem gambut yang sangat rawan terjadi kebakaran. Ketika gambutnya terlalu kering ini bisa kita lakukan pencegahan sedini mungkin," ucap dia saat membuka rapat koordinasi di Kota Yogyakarta, Selasa (13/12/2022).

Hartono menambahkan terdapat dua lokasi hutan gambut yang sering terjadi anomali cuaca yakni di Kalimantan Barat dan Riau. Dua provinsi ini sering mengalami kebakaran ketika daerah lainnya memiliki curah hujan tinggi.

"Pak Presiden memberikan PR ke kita agar menambah restorasi sampai pada tahun 2024 seluas 1,2 juta hektar dan wajib memastikan lokasi yang sudah direstorasi sejak 2016 tidak terjadi kebakaran lagi," papar dia.

Lanjut dia, cara mencegah lahan gambut tidak terbakar lagi adalah dengan memastikan semua infrastruktur yang sudah dibangun dapat digunakan. Selain itu melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Upaya pencegahan di tingkat desa terintegrasi karhutla khususnya di area gambut dengan berfungsinya area-area yang sudah restorasi. Maka bahaya kebakaran besar yang mungkin jadi perhatian bisa relatif dikurangi," katanya.

Untuk rehabilitasi mangrove 2024 ditargetkan sebesar 600 ribu hektar. Hartono menyampaikan bahwa ekosistem mangrove memiliki kandungan karbon hampi 6 kali lipat jika dibandingkan dengan hutan tropis.

"Artinya kalau mangrove rusak 1 hektar yang dibuka sama dengan 6 kali merusak hutan tropis. Penting kita pertahankan mangrove dan percepat di 9 provinsi yang ditugaskan presiden," ucap dia.

Hartono menyebut kedua ekosistem ini berperan dalam menghadapi perubahan iklim yang terjadi di Indonesia, dan bahkan dunia.

Baca juga: Pelapor Bupati Alor ke Polisi atas Tudingan Perusakan Mangrove Ternyata Keponakan Kandung

"Gambut dan mangrove merupakan dua ekosistem penting yang mempunyai peran di dalam mitigasi perubahan iklim," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Analisis Variabelitas Iklim BMKG Supari menjelaskan bahwa tiga tahun belakangan ini iklim di Indonesia dipengaruhi oleh La Nina, yang berdampak meningkatnya curah hujan.

"Jadi dalam tiga tahun terakhir kita mengalami kondisi yang basah," kata dia.

Supari menambahkan tahun depan iklim di Indonesia diprediksi tidak sebasah tiga tahun terakhir.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
 Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Yogyakarta
3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Yogyakarta
Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Viral, Cahaya Hijau di Langit Yogyakarta

Yogyakarta
Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan 'Flare' di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Tuai Kecaman, Pendaki yang Nyalakan "Flare" di Puncak Gunung Andong Diburu Polisi

Yogyakarta
Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Penuhi Nazar karena Prabowo Menang Pemilu, Tiga Warga Gunungkidul Jalan Kaki ke Jakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com