Dikutip dari Antaranews.com, psikolog klinis dan peneliti relasi internasional Pingkan Rumondor menjelaskan bahwa bibit, bebet, dan bobot sesuai dengan tujuan pernikahan di zaman dahulu,
Pada masa lalu, orang tua mempertimbangkan ketiga hal tersebut untuk mengamankan harta, tanah, dan kedudukan.
Saat itu, perasaan atau cinta tidak menjadi pertimbangan penting karena pemilihan calon pasangan lebih bergantung pada status kedudukan seseorang sejak lahir.
Meski dianggap kuno, hingga kini pertimbangan memilih calon jodoh dengan melihat pada bibit, bebet, dan bobot masih kerap dilakukan.
Bedanya, penentuan arti bibit, bebet, dan bobot saat ini dapat dinilai dengan cara dan sudut pandang yang lebih modern dan luas.
Sumber:
Hermanto, Agus. 2021. Nasehat-Nasehat Pernikahan. Malang: Literasi Nusantara.
gramedia.com
antaranews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.