Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pelecehan Seksual Atlet di Bantul, Pelatih Tetap Menolak Mengakui Tuduhan

Kompas.com - 05/12/2022, 12:12 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polisi sudah memeriksa untuk kedua kalinya pelatih yang diduga melecehkan atletnya secara seksual di Bantul, DI Yogyakarta. Pelatih yang saat ini statusnya sebagai saksi itu tetap menolak tuduhan tersebut.

Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Archye Nevadha menyampaikan, pihaknya sudah memeriksa AS, yang dilaporkan atas dugaan kasus pelecehan terhadp seorang atlet A (18). Pemeriksaan kedua kali ini dilakukan pada pekan lalu.

"Terlapor tetap tidak mengakui perbuatan tersebut," kata Archye saat dihubungi wartawan melalui telepon Minggu (4/12/2022).

Baca juga: Pelatih yang Diduga Lecehkan Atlet di Bantul Membantah Tuduhan

Dikatakannya pihaknya sudah memeriksa saksi termasuk saksi ahli. Jika mengacu pada pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) 2022.

Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan kejaksaan Bantul. "Kasus ini menjadi pertama kalinya kami menangani kasus TPKS," kata Archye.

Sebelumnya, seorang atlet asal Bantul, DI Yogyakarta, melaporkan pelatihnya terkait dugaan kekerasan seksual beberapa bulan lalu. Korban inisial A (18) setelah terjadi pelecehan mengalami depresi.

Kasus dugaan pelecehan seksual menurut pengakuan korban dilakukan AS kepada A saat berlatih di salah satu sasana di Kapanewon Sanden, Bantul, Juli 2022 lalu.

Setelah mendapatkan pelecehan, korban menceritakan kepada rekannya sesama atlet, dan diteruskan ke senior.

"Saya dikabari junior saya, kalau A dapat kekerasan seksual. Setelah itu A langsung saya tanya dan bilang tidak kuat, depresi," kata salah satu rekan korban, Angga kepada wartawan di Polres Bantul, Kamis (27/10/2022)

Baca juga: Polisi Periksa Pelatih yang Diduga Lecehkan Atlet di Bantul hingga Depresi

Oleh rekannya, korban didampingi untuk menguatkan mental, namun belum berani cerita kepada orangtua korban.

Angga mengatakan, untuk menghindari pelaku, korban sempat berlatih ke Bandung, Jawa Barat, dan pertengahan Agustus kembali ke Yogyakarta.

Saat itu korban sudah menceritakan kepada ayahnya, dan menyerahkan kepada keluarga terkait kasus hukumnya.

Menurut dia, korban atlet adalah berprestasi. Saat Porda DIY berhasil meraih medali emas. "Porda kemarin si korban berhasil menyabet medali emas," kata dia.

Baca juga: Atlet Berprestasi di Bantul Mengaku Dilecehkan Pelatih, Korban Sampai Depresi

Pendamping korban Yudha mengatakan korban sempat depresi karena kejadian itu.

"Ini (ke Polres Bantul) mengantar korban, kami mendapat laporan dikeluhi mendapatkan pelecehan (seksual) dari pelatih. Itu di persiapan Porda kemarin, saat latihan," kata Yudha.

Rekan atlet lainnya yakni Retno menambahkan, setelah kejadian korban menjadi trauma dan berperilaku tidak seperti biasanya. "Mental down tidak mau cerita," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Yogyakarta
Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Yogyakarta
Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Yogyakarta
Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com