Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Rentan HIV/AIDS Tambah 500 Persen, KPA Kulon Progo: Paling Banyak di Pekerja Seks dan Laki-laki Suka Laki-laki

Kompas.com - 02/12/2022, 20:27 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Kelompok masyarakat rentan terhadap HIV/AIDS meningkat signifikan jumlahnya di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peningkatan diketahui lewat pemetaan pada populasi rentan tertular penyakit, yakni wanita pekerja seks (WPS), laki-laki seks dengan laki-laki (LSL), waria, hingga pengguna narkoba suntik (penasun).

“Akhir-akhir ini angkanya mengejutkan, naik lebih 500 persen,” kata Pengelola Program di Sekretariat Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kulon Progo, Aris Puji Karyanto, pada Jumat (2/12/2022).

Pemetaan bagian dari upaya penanggulangan HIV/AIDS. KPA Kulon Progo bekerja sama dengan KPA DIY dan Dinas Kesehatan Kulon Progo melaksanakan pemetaan pada Juli - Agustus 2022 lalu.

Baca juga: Aniaya Warga Yogyakarta dan Coba Tarik Kendaraannya, Debt Collector Ditangkap Polisi

Hasilnya dibandingkan dengan pemetaan terakhir pada 2018.

Tampak bahwa LSL dan WPS meningkat pesat, kelompok waria cenderung sama, sementara penasun tidak ada.

Pada 2018, LSL tercatat 14 orang. Namun, pemetaan pada LSL bisa sampai 400 orang.

“Meningkat 500 persen itu lebih pada LSL dan WPS. Waria cenderung sama, paling nambah satu dua, itu pun dari luar Kulon Progo,” kata Aris.

Pemetaan dilakukan dengan cara berkunjung ke berbagai tempat berkumpulnya komunitas populasi rentan dan ke virtual aplikasi kencan.

LSL dan WPS memiliki aplikasi kencan tersendiri yang anggota komunitas itu saja yang bisa masuk.

“Kalau LSL ini mungkin tren, gaya hidup, pergaulan,” kata dia.

WPS bahkan memiliki pekerjaan lain tapi nyambi pekerja seks. Mereka memanfaatkan aplikasi kencan untuk open BO.

“(Rata-rata) usia produktif. Tapi, LSL ini lebih mengawatirkan karena sudah masuk ke tingkat SMP hingga SMA,” kata Aris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com