Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pria Kenal di Medsos, Gadis 17 Tahun Ditelantarkan, Motor dan Ponsel Dibawa Kabur

Kompas.com, 22 November 2022, 08:58 WIB
Bayu Apriliano,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Gadis 17 tahun berinisial IS asal Kulonprogo menjadi korban penipuan kenalan barunya di media sosial.

Ia ditelantarkan di jalan raya Purworejo-Magelang, motor dan handphone miliknya dibawa kabur.

Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Ryan Eka Cahya menjelaskan, kasus tersebut berawal saat tersangka Eko Suprianto (24) warga Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo berkomunikasi dengan korban IS melalui inbox messenger.

Baca juga: Bertemu Kenalan di Medsos, Gadis Asal Sidoarjo Ditelantarkan di Jalan, Motornya Dibawa Kabur, Ini Ceritanya

Tersangka kemudian mengajak korban pergi bermain. Namun, korban tidak memiliki sepeda motor.

Selanjutnya tersangka menyuruh korban untuk merental sepeda motor dan tersangka yang membayar biaya rental.

"Korban kemudian merental 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AB 3043 LR warna putih di rental CV Ghany yang beralamat di Wates Kulon Progo dan saat itu tersangka langsung mentrnasfer uang biaya rental kepada pihak rental CV Ghany sebesar Rp 200.000," kata Ryan di ruang kerjanya pada Selasa (22/11/2022).

Tanpa curiga, korban membawa sepeda motor tersebut dari tempat rental dan bertemu tersangka di Stadion Cangkring, Wates Kulon Progo pada Rabu (16/11/2022) pukul 20.00 WIB.

Di saat bersamaan, tersangka datang ke lokasi pertemuan diantar oleh temannya.

"Selanjutnya korban diboncengkan tersangka dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat yang dirental tersebut menuju ke Pantai Glagah Kulon Progo, setelah itu menuju ke Pantai Jatimalang Purwodadi Purworejo," lanjut Ryan.

Baca juga: Kenalan di Medsos, Perempuan Ini Diajak Pesta Miras hingga Dicabuli di Kandang Ayam

Dari Pantai Jatimalang, keduanya berlanjut ke Taman Kota Purworejo pukul 22.00 WIB. Di tempat tersebut korban dan tersangka duduk-duduk sambil ngobrol selama 15 menit.

Setelah itu tersangka mengajak korban untuk pergi ke arah Magelang. Dari sinilah rencana membawa kabur barang milik korban dimulai.

Ketika akan naik sepeda motor, dengan alasan hujan, tersangka menyuruh korban untuk memasukkan tas serta HP milik korban ke dalam jok sepeda motor.

"Tersangka memboncengkan korban berjalan menuju ke arah Magelang dan sekitar pukul 23.00 WIB ketika sampai di Jl. Purworejo-Magelang KM. 19 tersangka menghentikan sepeda motornya dan bilang kepada korban kalau ban sepeda motor kempes," kata dia

Tersangka menyuruh korban untuk turun dari motor dan meninggalkan korban dengan alasan akan mencari bengkel tambal ban.

"Korban ditinggalkan di pinggir jalan dan ditunggu lama tersangka tidak kunjung kembali menjemput korban, hingga akhirnya korban minta tolong kepada warga dan kemudian korban diantar oleh warga ke Polsek Bener," tambahnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau