Dalam tarian tersebut juga dibacakan nyanyian dan kalimat-kalimat dalam kitab Tlodo (bertuliskan Arab) yang dinyanyikan dalam cengkok Jawa.
Nyanyian tersebut dinyanyikan secara bergantian dengan tetabuhan.
Hal yang menarik dalam Tari Angguk adalah saat penari ndadi atau kesurupan pada puncak pertunjukan.
Tari Angguk lahir di Kulon Progo, dimana masyarakatnya menggantungkan kehidupannya dari pertanian.
Prilaku masyarakat agraris selalu memohon keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa terlihat dengan simbol-simbol sesaji khas masyarakat pertanian.
Untuk itu sebelum pementasan dimulai dengan mengucap doa untuk memohon keselamatan dengan simbol-simbol sesaji.
Sesaji tersebut antara lain terdiri dari jenang merah dan jenang putih, nasi tumpeng, pisang raja, bunga mawar, bunga melati, air kendi, klowoan yang berisi air dan telur, minyak wangi, lawe, daun dadap srep, janur kuning, maupun kelapa muda.
Baca juga: Tari Jathilan, Warisan Budaya Tak Benda Sekaligus Tarian Tertua di Jawa
Penari Tari Angguk menggunakan busana yang terdiri dari dua macam, yaitu busana yang digunakan oleh kelompok penari dan busana yang digunakan oleh kelompok pengiring.
Busana yang digunakan oleh kelompok penari berupa busana seperti prajurit Kompeni Belanda.
Busana tersebut berwarna hitam dengan lengan panjang. Pada bagian dada dan punggungnya diberi hiasan lipatan-lipatan kain kecil yang memanjang serta berkelok-kelok.
Celana panjang selutut yang dihiasi oleh palet vertikal berwarna merah-putih di bagian sisi luarnya.
Topi berwarna hitam dengan kain berwarna merah, putih, dan kuning pada bagian pinggirnya. Topi ini dilengkapi dengan jambul yang terbuat dari bulu kuda atau bulu-bulu.
Selendang sebagai bagian kostum digunakan sebagai penyekat antara baju dan celana.
Kostum ini dilengkapi dengan kaca mata, kaus kaki berwarna merah atau kuning, dan rompi berwarna-warni.
Kostum yang digunakan untuk kelompok pengiring berupa baju biasa, jas, sarung, dan kopiah.
Alat musik Tari Angguk adalah kendang, tambur, bedug, kencreng, rebana dua buah, terbang besar, dan jedor.
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.