KOMPAS.com - Tari Jathilan adalah tarian dengan gerakan menirukan para prajurit yang tengah menaiki kudanya.
Tari ini merupakan jenis tari tradisional yang bahkan disebut sebagai tarian tertua yang pernah ada di Tanah Jawa.
Baca juga: Didik Nini Thowok Memadukan Tarian China dan Musik Hindu
Asal tepatnya kesenian ini tidak diketahui, namun tari ini lekat dengan budaya dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Baca juga: Mengenal Capoeira, Seni Tarung dan Tari dari Brasil
Tari Jathilan memiliki banyak sebutan seperti kuda lumping, jaran kepang, dan kuda kepang.
Asal nama Tari Jathilan berasal dari kalimat berbahasa Jawa yaitu "jarane jan thil-thillan tenan," yang diartikan menjadi "kudanya benar-benar joget tak beraturan".
Baca juga: Tari Hudoq Asal Dayak, Tarian Pengusir Hama Bernuansa Mistis
Melansir laman Kemendikbud, Tari Jathilan telah ditetapkan menjadi salah satu warisan budaya tak benda.
Hal ini karena Tari Jathilan masuk ke dalam jenis kesenian yang hidup dan berkembang pada komunitas, dalam hal ini terutama masyarakat pedesaan.
Sebutan seni kerakyatan juga disematkan kepada Tari Jathilan karena memang memiliki gerak yang mudah dikenal dan memasyarakat bahkan hingga saat ini.
Dengan unsur tari kuda-kudaan, penari Jathilan menggunakan properti kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan meniru gerak-gerik penunggang kuda.
Dari gerak pengendara kuda yang tak beraturan, Tari Jathilan bisa memunculkan gerak jingkrak yang teratur sehingga memiliki arti keindahan dan menjadi daya tarik.
Dalam sebuah pertunjukan Tari Jathilan biasanya akan ada seorang pawang yang berjaga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.