"Ya ngeri istilahnya kalau lihat ke belakangnya. Tapi saya ingin anak saya bisa mapan, bisa jadi," imbuhnya.
Menurut Sri, saat pagi hari itu Lisa latihan sendiri untuk fisik dan teknik pukulan. Saat GOR Pangukan digunakan acara, Lisa berlatih fisik di tanjakan daerah Pakem, Sleman.
"Fisik di luar itu kalau GOR Pangukan dipakai, kita naik di daerah Pakem yang ada tanjakan untuk lari," bebernya.
Lisa kemudian ingin melanjutkan kariernya dengan mencoba mengikuti seleksi PB Djarum. Keinginannya itu disampaikan ke ibunya.
Sri pun mengantarkan putrinya untuk berangkat mengikuti seleksi ke Kudus. Sri dan Lisa berangkat ke Kudus dari Sleman dengan menggunakan mobil lawas, Toyota Kijang Super warna biru.
Selama satu minggu, Sri berada di Kudus untuk menunggu Lisa dan kakaknya mengikuti seleksi di PB Djarum.
Baca juga: Hylo Open 2022: Gelar Istimewa Rehan/Lisa, Persembahan untuk Indonesia
"Ya Allah, kalau ingat saya dulu pakai Kijang biru itu, saya yang nyopir. Semua mobilnya bagus-bagus, Saya pakai Kijang biru itu. Sama kakaknya yang laki-laki, dulu masih kecil juga ikut, Lisa kelas 6 waktu itu," kata Sri dengan mata berkaca-kaca mengenang masa itu.
Lisa harus bersaing dengan ribuan anak-anak lainya. Dari jumlah itu, Lisa lolos bersama sekitar 50 anak lainnya untuk seleksi lanjutan.
"Semua kan pengin, dari beribu-ribu orang pengen masuk (PB) Djarum, nah dia pengen dan satu seleksi diterima. Zaman dulu itu 4.050 (anak) yang diterima 50, terus seleksi lagi diambil 30," tegasnya.
Proses seleksi, lanjut Sri, sangat ketat dan tidak mudah. Berkat perjuangan dan doa serta dukungan orangtuanya, pada 2012 Lisa berhasil lolos seleksi masuk PB Djarum.
"Waktu itu (Lisa) lulus SD, terus SMP-nya di sana. Kan dia di Djarum Kudus kan khusus single, ya single juara tapi double-nya yang menang terus makanya dia dipindah ke Jakarta. Kalau Jakarta kan khusus double. Digembleng di Jakarta itu sekitar dua tahunan," bebernya.
Di usia yang masih kecil dan harus jauh dari orang tua, membuat Sri setiap minggu menjenguk Lisa ke Kudus. Saat libur itu, Sri mengajak Lisa keluar untuk jalan-jalan agar tidak jenuh latihan sekaligus melepas rasa kangen.
Baca juga: Daftar Juara Hylo Open 2022: Rehan/Lisa dan Anthony Juara, Dominasi Indonesia
"Setiap minggu saya ke sana dulu, kakak-kakaknya ada yang kuliah ada yang SMA, kalau libur pada ikut ke sana, kalau ada kegiatan saya sendiri ke sana. Berangkat Sabtu, pulangnya saya Minggu malam jam 8," urainya.
Saat menjenguk Lisa itu, Sri selalu memberikan motivasi agar anaknya semangat dalam berlatih dan tidak mudah menyerah demi bisa meraih cita-citanya.
"Katanya pengen jadi nomor satu, pengen juara, pengen mengangkat mama. Harus kuat ya, yang semangat," kata Sri.