Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juara Hylo Open 2022 Lisa Ayu Kusumawati, Mata Sang Ibu Berkaca-kaca Ceritakan Perjuangan Putrinya

Kompas.com - 08/11/2022, 15:25 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Lisa Ayu Kusumawati bersama pasangannya, Rehan Naufal Kusharjanto berhasil menjuarai turnamen Hylo Open 2022.

Di final, ganda campuran Indonesia ini mengalahkan tandem China, Feng Yanzhe/Huang Dongping, dua gim tanpa balas 21-17 dan 21-15.

Penampilan Rehan/Lisa mengejutkan banyak pihak. Sebab, Huang Dongping merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Wang Yi Lyu.

Baca juga: 3 Kunci Sukses Rehan/Lisa Juarai Hylo Open 2022

Sebelum mengandaskan ganda China, Lisa dan Rehan menumbangkan unggulan kedua asal Perancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, di partai semifinal Hylo Open yang berlangsung di Saarlandhalle, Saarbruecke, Jerman.

Lisa Ayu Kusumawati merupakan anak keempat pasangan Sri Rahayu dan Giadi. Lisa, panggilan Lisa Ayu, memang sudah kecil ingin menjadi atlet badminton.

"Lisa itu bulu tangkis sudah sejak TK (taman kanak-kanak)," ujar Sri Rahayu, ibu dari Lisa Ayu Kusumawati saat ditemui di kediamanya Munengan V, Sidoluhur, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Selasa (8/11/2022).

Sri menceritakan, dari anak pertamanya sudah bermain badminton di tingkat nasional. Namun tiga kakak Lisa tidak sampai ke pelatnas PBSI.

Lisa sewaktu kecil selalu diajak ibunya ketika mengantar dan menunggu tiga kakaknya berlatih bulu tangkis. Sembari menunggu latihan, Sri momong (mengasuh) Lisa kecil.

"Dari pada saya momong (Lisa) ke sana ke mari, kan itu nungguin kakaknya Badmenton sambil Saya momong di situ di GOR," urainya.

Baca juga: Profil Rehan Naufal Kusharjanto: Juara Hylo Open 2022, Putra Sang Legenda Tri Kusharjanto

Dari sering melihat kakaknya berlatih itulah, Lisa mulai tertarik dengan badminton. Dari situ, Sri kemudian memasukkan Lisa ke Perkumpulan Bulutangkis (PB) Pancing Sembada Sleman.

"Kok dia mau sendiri gitu lho, pegang-pegang raket. Akhirnya Saya masukan itu ke PB Pancing Sleman, dulu di GOR Pangukan. Dulu yang melatih Pak Gatot, Mas Yusuf sama Mas Lambang," ucapnya.

Mata Sri berkaca-kaca ketika menceritakan perjuangan Lisa semasa dahulu berlatih badminton.

Lisa kecil berlatih tepok bulu setiap hari. Di luar jadwal PB Pancing, Lisa kecil masih menambah porsi latihan sendiri.

Bahkan, setiap hari ketika orang masih tidur, Lisa sudah berangkat ke GOR Pangukan untuk mengasah kemampuannya. Usai latihan, Lisa tidak lantas pulang ke rumah.

Sri Rahayu saat menunjukan foto putrinya Lisa Ayu Kusumawati.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Sri Rahayu saat menunjukan foto putrinya Lisa Ayu Kusumawati.

Lisa kecil mandi di GOR dan langsung berangkat ke sekolah. "Tiap hari latihan di Pancing, itu saja nambah latihan pagi sore. Dulu orang masih tidur, saya Subuh sudah berangkat ke GOR (latihan). Terus jam 6 mandi di GOR, Saya antar (Lisa) ke sekolah," tuturnya.

Baca juga: Evaluasi Pelatih Ganda Campuran Usai Rehan/Lisa Juara Hylo Open 2022

"Ya ngeri istilahnya kalau lihat ke belakangnya. Tapi saya ingin anak saya bisa mapan, bisa jadi," imbuhnya.

Menurut Sri, saat pagi hari itu Lisa latihan sendiri untuk fisik dan teknik pukulan. Saat GOR Pangukan digunakan acara, Lisa berlatih fisik di tanjakan daerah Pakem, Sleman.

"Fisik di luar itu kalau GOR Pangukan dipakai, kita naik di daerah Pakem yang ada tanjakan untuk lari," bebernya.

Lisa kemudian ingin melanjutkan kariernya dengan mencoba mengikuti seleksi PB Djarum. Keinginannya itu disampaikan ke ibunya.

Sri pun mengantarkan putrinya untuk berangkat mengikuti seleksi ke Kudus. Sri dan Lisa berangkat ke Kudus dari Sleman dengan menggunakan mobil lawas, Toyota Kijang Super warna biru.

Selama satu minggu, Sri berada di Kudus untuk menunggu Lisa dan kakaknya mengikuti seleksi di PB Djarum.

Baca juga: Hylo Open 2022: Gelar Istimewa Rehan/Lisa, Persembahan untuk Indonesia

"Ya Allah, kalau ingat saya dulu pakai Kijang biru itu, saya yang nyopir. Semua mobilnya bagus-bagus, Saya pakai Kijang biru itu. Sama kakaknya yang laki-laki, dulu masih kecil juga ikut, Lisa kelas 6 waktu itu," kata Sri dengan mata berkaca-kaca mengenang masa itu.

Lisa harus bersaing dengan ribuan anak-anak lainya. Dari jumlah itu, Lisa lolos bersama sekitar 50 anak lainnya untuk seleksi lanjutan.

"Semua kan pengin, dari beribu-ribu orang pengen masuk (PB) Djarum, nah dia pengen dan satu seleksi diterima. Zaman dulu itu 4.050 (anak) yang diterima 50, terus seleksi lagi diambil 30," tegasnya.

Proses seleksi, lanjut Sri, sangat ketat dan tidak mudah. Berkat perjuangan dan doa serta dukungan orangtuanya, pada 2012 Lisa berhasil lolos seleksi masuk PB Djarum.

"Waktu itu (Lisa) lulus SD, terus SMP-nya di sana. Kan dia di Djarum Kudus kan khusus single, ya single juara tapi double-nya yang menang terus makanya dia dipindah ke Jakarta. Kalau Jakarta kan khusus double. Digembleng di Jakarta itu sekitar dua tahunan," bebernya.

Di usia yang masih kecil dan harus jauh dari orang tua, membuat Sri setiap minggu menjenguk Lisa ke Kudus. Saat libur itu, Sri mengajak Lisa keluar untuk jalan-jalan agar tidak jenuh latihan sekaligus melepas rasa kangen.

Baca juga: Daftar Juara Hylo Open 2022: Rehan/Lisa dan Anthony Juara, Dominasi Indonesia

"Setiap minggu saya ke sana dulu, kakak-kakaknya ada yang kuliah ada yang SMA, kalau libur pada ikut ke sana, kalau ada kegiatan saya sendiri ke sana. Berangkat Sabtu, pulangnya saya Minggu malam jam 8," urainya.

Saat menjenguk Lisa itu, Sri selalu memberikan motivasi agar anaknya semangat dalam berlatih dan tidak mudah menyerah demi bisa meraih cita-citanya.

"Katanya pengen jadi nomor satu, pengen juara, pengen mengangkat mama. Harus kuat ya, yang semangat," kata Sri.

Menurut Sri, pada 2017 Lisa diterima di Pelatnas PBSI setelah menjuarai Sirnas di Bangka Belitung.

Berbagai kejuaran pernah diikuti oleh Lisa Ayu Kusumawati. Lisa mempunyai kebiasaan sebelum laga, termasuk saat final Hylo Open 2022 selalu meminta doa restu orangtuanya.

"Ya kalau setiap mau pertandingan, 'Ma aku mau main, mau pemanasan, minta doanya Ma'," urainya.

Baca juga: Hasil Lengkap Hylo Open: Ginting dan Rehan/Lisa Raih Gelar, Indonesia Juara Umum

Sri Rahayu ibu dari Lisa Ayu Kusumawati saat berada di samping mobil kijang bersejarah yang terparkir di kediamanya Munengan V,  Sidoluhur, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Selasa (8/11/2022).KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Sri Rahayu ibu dari Lisa Ayu Kusumawati saat berada di samping mobil kijang bersejarah yang terparkir di kediamanya Munengan V,  Sidoluhur, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Selasa (8/11/2022).
Sri pun selalu memberi semangat kepada putrinya. Sri berpesan agar selama laga Lisa bermain semangat dan menampilkan permainan terbaik.

"Yang penting adik semangat, walaupun kalah kalau permainanmu bagus tetap dinilai bagus, yang penting adik semangat. Makanya dari kecil dia kan daya juangnya kalau di video-video itu ngeri kan, kan langsung melonjak dari junior ke senior," tandasnya.

Tak hanya saat menang, ketika Lisa kalah pun selalu menghubungi orangtuanya.

"Kalau dia kalah itu gini, 'Ma kalah e, nggak papa to belum bisa membawa mama seneng, membawa mama bisa aku bisa juara. Nggak papa de, kalau sudah rejekinya kamu nanti akan datang sendiri. Tapi daya juang kamu, semangat kamu bikin mama bangga'," tegasnya.

Semangat pantang menyerah sudah muncul sejak Lisa junior. Sri menceritakan pada saat mengikuti pertandingan di Wonosari, Lisa sempat cedera di kaki karena terjatuh.

Melihat putrinya terluka, Sri meminta Lisa untuk tidak bertanding. Namun Lisa tetap ingin bermain dan berhasil juara.

Baca juga: Kento Momota: Badminton Tak Lagi Menyenangkan...

"Pas ikut Kejurda kalau enggak salah di Wonosari. Dia itu jatuh dari tangga, itu aneh kok bisa jatuh kayak gitu, kakinya sobek, itu saja bisa juara. Ya Allah adik enggak usah main, dia bilang emoh, enggak mau ya kayak gitu," ucapnya.

Setiap laga yang dilakoni Lisa, Sri mengaku selalu menonton. Termasuk saat Lisa mengikuti final Hylo Open 2022 hingga berhasil menjadi juara.

"Ya haru, ya bangga, nangis. Kalau nonton ya kakinya ikut gerak-gerak kayak gitu," ungkapnya.

Sri menyampaikan putrinya tersebut pernah cerita mengidolakan Liliyana Natsir. Sri menilai permainan putrinya terus mengalami peningkatan. Ia berharap Lisa bisa mempertahankan konsistensi permainanya dan tanggungjawab atas dirinya sebagai atlet.

"Dari bawah kamu langsung ranking pertama, adik harus tanggung jawab, gimana caranya tanggung jawab mama enggak tahu, pola kamu makan, pola main, yang penting adik bertanggung jawab. Mudah-mudahan bisa juara England 2024, kan badminton paling tinggi Olimpiade mudah-mudahan bisa mencapai itu, harapan orangtua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Yogyakarta
Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Yogyakarta
Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Yogyakarta
Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com