Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grojogan Pucung: Daya Tarik, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute

Kompas.com, 2 November 2022, 18:47 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Grojogan Pucung terletak di Kalipakem, Seloharjo, Bantul, Yogyakarta.

Grojogan Pucung atau air terjun Pucung merupakan tempat wisata yang masih asri karena belum banyak tersentuh tangan manusia.

Kawasan wisata ini dapat menjadi salah satu agenda wisata saat Anda berada di Yogyakarta, khususnya bagi Anda yang mencari tempat alami.

Berikut ini adalah daya tarik, harga tiket, jam buka, dan rute.

Grojogan Pucung

Daya Tarik Grojogan Pucung

Jika Anda ingin menikmati grojogan atau air terjun di tengah hutan, salah satunya adalah Grojogan Pucung.

Grojogan Pucung berada di tengah hutan yang masih jarang ada ativitas manusia.

Kawasan Grojogan Pucung memiliki panorama yang indah dengan banyak pepohonan yang rimbun dan hijau.

Air terjun Pucung mengalir deras dan cenderung stabil.

Baca juga: Mengenal Kreteg Pegat Grojogan Sewu Tawangmangu dan Mitos Asmara Kandas di Baliknya

Beragam aktivitas dapat dilakukan di kawasan ini.

Pengunjung dapat bermain air di kawasan ini, namun diharapkan pengunjung memperhatikan arus air saat itu karena tidak ada pembatas.

Grojogan Pucung merupakan spot foto dan video yang memukau. Panorama alam di kawasan ini menjadi gambar yabg indah untuk diabadikan.

Pengunjung dapat mengambil foto atau video sepuasnya sesuai keinginan.

Harga Tiket Grojogan Pucung

Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan Grojogan Pucung tidak ada retribusi tiket untuk masuk ke kawasan dari tarif parkir.

Kawasan ini dikelola oleh pemuda karang taruna di daerah tersebut.

Pengunjung hanya perlu membayar biaya seikhalasnya untuk memajukan kawasan  tersebut.

Kawasan ini juga belum memiliki kamar mandi khusus untuk pengunjung. Sehingga, wisatawan dapat ke rumah masyarakat untuk keperluan ke kamar mandi.

Jam Buka Grojogan Pucung

Grojogan Pucung dapat dikunjungi mulai pukul 08.00-16.00 WIB.

Baca juga: Menikmati Air Terjun Grojogan Sewu Tawangmangu, Ada Apa Saja di Sana?

Pengunjung yang ingin menikmati wisata di tempat ini perlu memperhitungkan waktu perjalanan.

Karena jika tidak mengetahui akses jalan, Anda akan membutuhkan waktu lebih panjang.

Wisata ke Grojogan Pucung juga perlu memperhatikan kondisi cuaca supaya dapat menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan selama berwisata.

Rute Grojogan Pucung

Jarak tempuh Grojogan Pucung dari Kota Yogyakarta sekitar 24 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.

Perjalanan dapat melalui Jalan Gajah Mada, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Parangtritis, Jalan Mangun Negoro, Jalan Piring, Jalan Raya Pundong, Tanjakan Sorotopo, dan tiba Grojogan Pucung.

Sumber:

visitingjogja.jogjaprov.go.id

travel.tribunnews.com

Google Maps

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau