Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Terjun Sri Gethuk di Gunung Kidul: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kompas.com, 29 September 2022, 17:29 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Air Terjun Sri Gethuk terletak di Dusun Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Air Terjun Sri Gethuk memiliki keindahan alam yang menghipnotis.

Banyak wisatawan yang datang ke lokasi wisata ini terutama pada akhir pekan.

Berikut ini adalah daya tarik, harga tiket, dan jam buka Air Terjun Sri Gethuk.

Air Terjun Sri Gethuk

Daya Tarik Air Terjun Sri GethukBaca juga: Air Terjun Sri Gethuk di Gunungkidul, Ada Flying Fox yang Seru

Berada di tepi Sungai Oyo, Air Terjun Sri Gethuk mengalir deras dari ketinggian 50 meter. Aliran airnya berasal dari tiga sumber mata air, yaitu Ngandong, Dong Poh, dan Ngumbul.

Air terjun ini dikenal sebagai air terjun yang tidak pernah karing karena aliran airnya terus mengalir tanpa mengenal musim. Bahkan pada saat musim kemarau, debit air terjunnya tidak berkurang.

Uniknya, Air Terjun Sri Gethuk memiliki kolam alami yang terbentuk dari derasnya air terjun. Disekelilingnya, terdapat undak-undakan dari batuan kapur.

Tempat wisata Air Terjun Sri Gethuk di Gunungkidul, Yogyakarta.dok. Air Terjun Sri Gethuk Tempat wisata Air Terjun Sri Gethuk di Gunungkidul, Yogyakarta.

Pengunjung dapat bermain air maupun berenang di kolam alami ini. Sejumlah anak muda bahkan menantang cliff jumping atau melompat dari tebung ke arah Sungai Oyo.

Baca juga: Air Terjun Sri Gethuk di Gunungkidul, Ada Flying Fox yang Seru

Pengunjung juga diperbolehkan berenang di aliran Sungai Oyo, namun mereka diminta berhati-hati karena kedalamannya mencapai lima meter. Jika tidak pintar berenang, pengelola setempat menyewakan ban atau pelampung yang dapat digunakan pengunjung.

Waktu terbaik kunjungan adalah pada pagi sampai siang hari. Pengunjung diminta menghindari kunjungan pada akhir pekan, karena dapat dipastikan kawasan itu akan ramai.

Sehingga, pengunjung kurang nyaman untuk bermain dan menikmati Air Terjun Sri Gethuk.

Air Terjun Sri Gethuk berada di tebing batuan karst, untuk itu jangan lupa mengabadikan momen-momen indah di kawasan itu.

Harga Tiket Air Terjun Sri Gethuk

Untuk menikmati keindahan Air Terjun Sri Gethuk, pengunjung akan dikenai tiket senilai Rp 15.000 per orang yang sudah termasuk tiket masuk ke Goa Rancang Kencana.

Tersedia penyewaan pelampung dengan harga berkisar Rp 5.000 hingga Rp 10.000.

Tempat wisata Air Terjun Sri Gethuk di Gunungkidul, Yogyakarta.dok. Air Terjun Sri Gethuk Tempat wisata Air Terjun Sri Gethuk di Gunungkidul, Yogyakarta.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati flying fox perlu mengeluarkan biaya Rp 35.000, untuk menikmati pemandangan Sungai Oyo.

Sedangkan, biaya untuk body rafting sebesar Rp 30.000, bagi pengunjung yang ingin menikmati aliran Sungai Oyo sambil terapunng sejauh 350 meter.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau