Salin Artikel

Air Terjun Sri Gethuk di Gunung Kidul: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

KOMPAS.com - Air Terjun Sri Gethuk terletak di Dusun Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Air Terjun Sri Gethuk memiliki keindahan alam yang menghipnotis.

Banyak wisatawan yang datang ke lokasi wisata ini terutama pada akhir pekan.

Berikut ini adalah daya tarik, harga tiket, dan jam buka Air Terjun Sri Gethuk.

Air terjun ini dikenal sebagai air terjun yang tidak pernah karing karena aliran airnya terus mengalir tanpa mengenal musim. Bahkan pada saat musim kemarau, debit air terjunnya tidak berkurang.

Uniknya, Air Terjun Sri Gethuk memiliki kolam alami yang terbentuk dari derasnya air terjun. Disekelilingnya, terdapat undak-undakan dari batuan kapur.

Pengunjung dapat bermain air maupun berenang di kolam alami ini. Sejumlah anak muda bahkan menantang cliff jumping atau melompat dari tebung ke arah Sungai Oyo.

Pengunjung juga diperbolehkan berenang di aliran Sungai Oyo, namun mereka diminta berhati-hati karena kedalamannya mencapai lima meter. Jika tidak pintar berenang, pengelola setempat menyewakan ban atau pelampung yang dapat digunakan pengunjung.

Waktu terbaik kunjungan adalah pada pagi sampai siang hari. Pengunjung diminta menghindari kunjungan pada akhir pekan, karena dapat dipastikan kawasan itu akan ramai.

Sehingga, pengunjung kurang nyaman untuk bermain dan menikmati Air Terjun Sri Gethuk.

Air Terjun Sri Gethuk berada di tebing batuan karst, untuk itu jangan lupa mengabadikan momen-momen indah di kawasan itu.

Harga Tiket Air Terjun Sri Gethuk

Untuk menikmati keindahan Air Terjun Sri Gethuk, pengunjung akan dikenai tiket senilai Rp 15.000 per orang yang sudah termasuk tiket masuk ke Goa Rancang Kencana.

Tersedia penyewaan pelampung dengan harga berkisar Rp 5.000 hingga Rp 10.000.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati flying fox perlu mengeluarkan biaya Rp 35.000, untuk menikmati pemandangan Sungai Oyo.

Sedangkan, biaya untuk body rafting sebesar Rp 30.000, bagi pengunjung yang ingin menikmati aliran Sungai Oyo sambil terapunng sejauh 350 meter.

Tempat wisata memiliki fasilitas pendukung berupa area parkir, musholla, toilet, dan tempat makan.

Jam Buka Air Terjun Sri Gethuk

Air Terjun Sri Gethuk mulai buka pada pukul 08.00 - 16.00 WIB setiap Selasa hingga Minggu.

Pengunjung yang ingin menikmati kawasan ini dapat menyesuaikan dengan jam buka.

Rute Air Terjun Sri Gethuk

Jarak tempuh Air Terjun Sri Gethuk dari Kota Yogyakarta sekitar 40 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam.

Perjalanan dapat melalui Jalan Imogiri Timur, Jalan Sugeng Riyadi, Jalan Ki Ageng Giring, Jalan Pleret, Jalan Segoroyoso, Jalan Pleret-Pathuk, Jalan Patuk-Dlingo, Jalan Playen-Dlingo, Jalan Air Terjun Sri Gethuk, dan tiba Air Terjun Sri Gethuk.

Jalan menuju air terjun 

Sampai di Air Terjun Sri Gethuk, pengunjung akan menuruni tangga untuk menuju lokasi air terjun.

Ada dua cara untuk menuju air terjun, yaitu menaiki perahu atau berjalan kaki.

Banyak pengunjung yang memilih naik perahu, karena tidak capek selain itu pengunjung juga dapat menyusuri Sungai Oyo yang indah.

Perahu dibuat oleh warga setempat dengan memanfaatkan drum bekas dan pelampung. Biaya untuk naik perahu berkisar Rp 10.000 per orang.

Selama perjalanan menggunakan perahu, pengunjung akan melihat pepohonan yang rindang dan indahnya tebing batuan karst.

Waktu tempuh menuju air terjun sekitar 7 hingga 10 menit.

Jika pengunjung memilih berjalan kaki, pengunjung akan menempuh jarak sekitar 450 meter dengan waktu tempuh kurang lebih 10 hingga 15 menit.

Selama berjalan kaki menuju air terjun, pengunjung akan disuguhi pemandangan sawah yang luas dan sejuk.

Sumber:

visitingjogja.jogjaprov.go.id dan jogja.tribunnews.com

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/09/29/172958278/air-terjun-sri-gethuk-di-gunung-kidul-daya-tarik-harga-tiket-dan-jam-buka

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke