YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Sebuah puisi berjudul 'Pesta Telah Usai' dibacakan saat jenazah guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Samekto Wibowo disemayamkan di Balairung UGM, Minggu (25/9/2022).
Saat puisi dibacakan, sejumlah pelayat dari civitas akademika UGM tampak tak kuasa menahan air mata.
Baca juga: Jenazah Guru Besar UGM yang Tewas Terseret Ombak Disemayamkan di Balairung, Puisi Karyanya Dibacakan
Dekan FKKMK UGM Yodi Mahendradhata mengemukakan, puisi tersebut merupakan karya almarhum dan mengandung makna perpisahan.
"Kebetulan isinya kurang lebih sesuai, perpisahan seperti ini, jadi sangat-sangat mengena. Dan itu permintaan dari teman-teman untuk disampaikan," kata dia, Minggu.
Baca juga: Reuni Berubah Duka, Guru Besar UGM Meninggal Terseret Ombak Pantai Pulang Sawal
Menurut Yodi, puisi tersebut bukan kali pertama dibacakan di depan umum.
"Kali ini mohon izin membacakan puisi terakhir yang beliau sampaikan pada saat perpisahan residen saraf beberapa bulan lalu," katanya.
Baca juga: Kenangan Tak Terlupakan Rektor UGM tentang Almarhum Prof Samekto Wibowo
Berikut puisi 'Pesta Telah Usai' karya Profesor Samekto Wibowo:
PESTA TELAH USAI
Tidak ada lagi tawa di basement
Tidak ada lagi biasan warna- warni di plafon dan percikan nada-nada sumbang
Satu demi satu tamu pergi
Yang tinggal hanya potongan-potongan kertas berisi goresan-goresan kata berantakan
Tanpa makna
Dan mereka yang tinggal tertunduk
Karna harus menahan genangan air mata
Berhadapan dengan keseharian yang itu-itu saja
Sampai kontraknya berakhir
Silakan pergi sahabat
Silakan mengukir sejarah hidup sendiri
Sudah waktunya memang
Aku harus mengaca diri
Menapaki batu-batu di jalan yang sepi
Ke ujung yang semakin dekat
Jalan tidak semakin mulus, nyeri kaki sampai di hati
Mana bekal tidak cukup pula
Mau bicara dengan siapa?
Mereka telah pergi
Membiarkan aku menatap diri
Tidak ada yang datang mendekat
Tidak ada lagi yang pura-pura peduli
Semua punya agenda dan sadar
Sulitnya menyelamatkan dirinya sendiri.
Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Profesor Samekto Wibowo yang tewas terseret ombak di Pantai Pulang Sawal, dikenal memiliki jiwa seni tinggi.
"Selain dikenal sebagai seorang akademisi, beliau juga dikenal sebagai orang yang mempunyai jiwa seni yang tinggi," kata Yodi Mahendradhata.
Almarhum banyak menulis karya puisi. Beberapa di antara bahkan telah dibukukan.
"Beliau menuliskan puisi, di meja kami ada buku-buku kumpulan puisi beliau," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Dita Angga Rusiana)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.