Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan 3 Bangunan di Sumbu Filosofi Yogyakarta, Apa Maknanya?

Kompas.com - 15/09/2022, 16:54 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sumbu Filosofi Yogyakarta adalah sumbu imajiner berupa garis lurus yang ditarik dari tiga buah bangunan yaitu Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Tugu Pal Putih (Tugu Golong Gilig).

Sumbu Filosofi Yogyakarta diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwono I saat mulai membangun Kota Yogyakarta pada tahun 1755 setelah terjadi peristiwa Perjanjian Giyanti atau Palihan Nagari.

Baca juga: Mengenal Sumbu Filosofi Yogyakarta, Konsep Tata Ruang Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I

Dilansir dari laman kratonjogja.id, Sri Sultan Hamengku Buwono I merancang penanda (tetenger) yang menjelaskan berbagai hubungan yang harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Sumbu yang berada dalam satu garis lurus menghubungkan bangunan Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Tugu Pal Putih (Tugu Golong Gilig) dengan filosofinya masing-masing.

Baca juga: Sumbu Filosofi Yogyakarta Diusulkan sebagai Warisan Dunia, UNESCO Lakukan Pengecekan

Jalan yang menghubungkan ketiga bangunan juga membentang dari utara hingga selatan dan membentuk sebuah garis lurus.

Ketiga bangunan tersebut ternyata menjadi simbol siklus hidup berdasarkan konsepsi dalam falsafah Jawa yaitu “Sangkan Paraning Dumadi” atau gambaran asal dan tujuan hidup manusia.

Baca juga: Panggung Krapyak, Tempat Sultan Berburu Menjangan Sambil Bercengkrama

Hubungan tiap bangunan pada Sumbu Filosofi Yogyakarta

Seperti diketahui, tata letak Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Tugu Pal Putih memiliki filosofi tersendiri.

Dilansir dari laman kratonjogja.id, bagian perjalanan dari Panggung Krapyak menuju keraton mewakili konsepsi sangkan (asal).

Sementara perjalanan dari Tugu Pal Putih menuju ke keraton mewakili filosofi paran (tujuan). Yaitu perjalanan manusia menuju Penciptanya.

Berikut arti atau makna masing-masing bangunan sesuai proses kehidupan manusia.

1. Perjalanan dari Panggung Krapyak ke Keraton Yogyakarta

Panggung Krapyak berlokasi kurang lebih 2 km dari Keraton Yogyakarta dengan bentuk segi empat berukuran tinggi sekitar 10 meter, lebar 13 meter, dan panjang 13 meter.

Panggung Krapyak dahulu digunakan oleh Sultan untuk menyaksikan prajurit atau kerabatnya dalam berburu (ngrapyak) rusa.

Panggung Krapyak di Jalan Kh. Ali Maksum, Krapyak Kulon, Panggungharjo, Sewon, Kota Yogyakarta.Shutterstock/Damar Aji Panggung Krapyak di Jalan Kh. Ali Maksum, Krapyak Kulon, Panggungharjo, Sewon, Kota Yogyakarta.

Dalam Sumbu Filosofi Yogyakarta, secara simbolis Panggung Krapyak memiliki makna yaitu awal kelahiran dari rahim ibu hingga beranjak dewasa.

Filosofi ini diwujudkan dengan keberadaan Kampung Mijen di sebelah utara yang namanya berasal dari kata “wiji” (benih), keberadaan pohon asem dengan daun yang masih muda bernama sinom dari kata anom (muda) yang selalu nengsemake (menarik hati) dan pohon tanjung yang meambangkan anak muda yang selalu disanjung.

Memasuki kompleks Keraton Yogyakarta sebelah selatan, terdapat Alun-Alun Selatan melambangkan manusia yang telah cukup dewasa dan sudah wani (berani) meminang gadis. Hal tersebut dilambangkan dengan keberadaan pohon kweni dan pohon pakel.

Sementara di bagian utaranya terdapat Siti Hinggil Kidul yang kini dikenal sebagai Sasana Hinggil Dwi Abad dengan pohon pelem cempora berbunga putih dan pohon soka berbunga merah yang menggambarkan bercampurnya benih laki-laki dan benih perempuan.

Di kiri dan kanan Siti Hinggil Kidul terdapat jalan memutar yang bernama Pamengkang, yang melambangkan gerbang menuju rahim.

Lebih ke utara, terdapat kompleks Kamandhungan yang berasal dari kata kandungan yang menjadi simbol sukma atau janin yang menunggu dilahirkan.

Melalui Regol Gadhung Mlathi sampailah di Kemagangan yang bermakna bayi telah lahir dan magang menjadi manusia dewasa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com