Tak jarang, plastik-plast
ik kresek yang terkumpul berisi logam seperti paku atau uang recehan serta batu kecil. "Kalau ada logam atau batu bisa merusak pisau mesin pencacah," kata Febrianti.
Seorang pekerja bernama Sarijan tampak mengoperasikan mesin pencacah kresek ini di workshop Dhuawar. Sarijan tetangga satu dusun namun berbeda RT dari Febrianti.
Sarijan ini sudah lima tahun ikut kegiatan ini. Ia sebenarnya buruh tambang batu rumahan di sekitaran desa Sendangsari.
Pada saat sedang tidak ada pekerjaan, ia berkeliling mencari plastik dari penampungan ke penampungan.
"Tiap minggu ketiga saya mencari barang rongsokan baik di sekitar Sendangsari bahkan sampai ke desa sebelah, Karangsari, bahkan di Wates, Clereng hingga Sentolo," kata Sarijan.
Mendapatkan sampah seperti ini tidak mudah. Kendalanya banyak, mulai dari sampah yang kotor dan hujan membuat plastik semakin kotor.
“Harusnya sudah dipilah,” kata Sarijan.
Ia bekerja seperti jam kerja orang kantoran dari pukul 08.00 - 16.00 WIB. Ketika pesanan datang, ia terpaksa lembur.
“Demi mencukupi hidup dua anak yang masih sekolah,” kata Sarijan.
Seorang pegiat lingkungan di Pedukuhan Kroco, Sugiyanto mengungkapkan, Dhuawar Sejahtera tidak hanya sekadar bank sampah induk. Kegiatan mereka menunjukkan masyarakat pedukuhan secara umum ikut beradaptasi dalam mitigasi perubahan iklim.
Bahkan sampah yang sulit terurai sekalipun ternyata masih memiliki manfaat dan nilai jual setelah diolah.
“Ini semua adalah upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Bank sampah merupakan bagian kecil dari mitigasi perubahan iklim, terutama di soal pengolahan sampahnya,” kata Sugiyanto yang juga bekerja sebagai pamong di kantor desa Sendangsari.
Kegiatan warga Kroco ini tidak hanya terlibat di bank sampah. Terdapat kegiatan lain, seperti gerakan penanggulangan kekeringan, banjir, longsor, hingga penghematan penggunaan air. Beberapa yang lain, yakni memanfaatkan sampah yang bisa didaur ulang.
Seperti pembagian daging kurban sudah menggunakan daun kelapa dan daun pohon jati, bukan plastik.
Kroco pun kini berkembang sebagai kampung iklim dari program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.