Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2022, 21:05 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus melakukan pengembangan terkait kasus eksploitasi, distribusi materi pornografi dan kesusilaan dengan korban anak.

Ada 8 grup WhatsApp (WA) yang saat ini masih didalami dan 7 calon tersangka yang masih dalam pengejaran.

Ada 7 orang yang telah ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda DIY kasus eksploitasi, distribusi materi pornografi, dan kesusilaan dengan korban anak.

Baca juga: Polisi Tangkap 7 Pelaku Kasus Predator Seksual Anak Lewat Video Call di Yogyakarta

 

Tujuh orang ini merupakan pembuat grup, admin serta anggota dua grup  WhatsApp "GCBH" dan "BBV".

Penangkapan ini merupakan pengembangan dari pengungkapan aksi eksibisionis dengan tersangka FAS (27) warga Klaten, Jawa Tengah yang memanfaatkan video call aplikasi WhatsApp (WA) dalam menjalankan aksinya dengan korban anak di bawah umur.

FAS diketahui mendapatkan nomor calon korban dari grup yang diikutinya.

"Pengembangan informasi, dari grup WhatsApp yang kita sudah lakukan proses penangkapan di sini kita masih mengembangkan lagi terhadap 8 grup WhatsApp percakapan lainnya," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY Kombes Pol Roberto Gomgom Manorang Pasaribu dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Rabu (13/7/2022).

Roberto menyampaikan, masih ada calon tersangka lain dari pengembangan yang dilakukan. Saat ini, masih dilakukan pengejaran terhadap yang bersangkutan.

"Diperkirakan masih ada 7 calon tersangka yang masih dalam proses pengejaran di beberapa wilayah juga," jelasnya.

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda DIY saat ini juga masih mendalami dari mana para pelaku mendapatkan nomor-nomor kontak WhatsApp para calon korbannya yang kemudian dibagikan di grup.

"Kalau untuk sumber pertama kali nomor ini bisa beredar ini masih kita lakukan pendalaman. Barang bukti masih di laboratorium digital forensik, nanti kita sampaikan," jelasnya.

Menurut Roberto, nomor-nomor calon korban beredar di grup Facebook. Para tersangka yang sudah ditangkap saat ini merupakan anggota grup Facebook tersebut.

"Nomor-nomor anak-anak ini baru berusia 10 tahun, mereka hanya mempergunakannya ketika sekolah online ketika masa pandemi," urainya.

Baca juga: Polda DIY Tangkap Predator Seksual yang Sasar Anak di Bawah Umur lewat Video Call

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda DIY menangkap 7 orang dalam kasus eksploitasi dan distribusi materi pornografi dan kesusilaan dengan korban anak. Dari 7 pelaku, satu orang masih di bawah umur.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY melakukan langkah-langkah penyidikan secara scientific crime investigation dari tersangka FAS dengan melakukan pengangkatan data digital dan dokumen elektronik dari bukti elektronik.

"Ini kita menemukan adanya 10 akun komunikasi yang dimiliki oleh aplikator Meta yaitu Facebook dan WhatsApp adanya grup yang diikuti oleh tersangka FAS," ujar Roberto dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Rabu (13/7/2022).

Di grup tersebut dibagikan nomor-nomor telepon korban anak. Dari grup itulah, FAS mendapatkan nomor-nomor telepon korban anak-anak yang berada di Kabupaten Bantul.

Dari 10 grup tersebut, lanjut Roberto, dikerucutkan dahulu pada dua grup WhatsApp yang sangat aktif mengirimkan image baik video dan gambar dengan objek korban adalah anak-anak. Dua grup tersebut yakni "GCBH" dan "BBV".

Dari grup "GCBH" ini ditangkap sebanyak 5 orang yakni DS, SD, AR, DD dan ABH. Sedangkan dari grup "BBV" ditangkap dua orang yakni AR dan AN.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

MPBI DIY Tuntut UMK Rp 3,5-4 Juta, Sekda: Kita Sudah Rasionalisasi Inflasi

MPBI DIY Tuntut UMK Rp 3,5-4 Juta, Sekda: Kita Sudah Rasionalisasi Inflasi

Yogyakarta
Masa Kampanye, Bupati Sleman: Saya Harap Para ASN Hati-hati Menggunakan 'Jempolnya' di Medsos

Masa Kampanye, Bupati Sleman: Saya Harap Para ASN Hati-hati Menggunakan "Jempolnya" di Medsos

Yogyakarta
Rusak Sejak 2017, Bendungan Bawah Tanah Satu-satunya di Dunia akan Diperbaiki

Rusak Sejak 2017, Bendungan Bawah Tanah Satu-satunya di Dunia akan Diperbaiki

Yogyakarta
Ajak Warga Tidak Golput Saat Pemilu 2024, MUI Jateng Bakal Gelar 'Khotbah Jumat' Serentak

Ajak Warga Tidak Golput Saat Pemilu 2024, MUI Jateng Bakal Gelar "Khotbah Jumat" Serentak

Yogyakarta
Dua Tahun Kabur, Penipu Lowongan Kerja di Bandara YIA Tertangkap, Korban Rugi Rp 24,5 Juta

Dua Tahun Kabur, Penipu Lowongan Kerja di Bandara YIA Tertangkap, Korban Rugi Rp 24,5 Juta

Yogyakarta
Periksa Alat Bukti Elektronik Tanah Kas Desa, Kejati DIY Libatkan Ahli IT dari Kejagung

Periksa Alat Bukti Elektronik Tanah Kas Desa, Kejati DIY Libatkan Ahli IT dari Kejagung

Yogyakarta
Kronologi Siswa SMP di Karanganyar Tewas Saat Latihan Silat di Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Karanganyar Tewas Saat Latihan Silat di Sekolah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 28 November 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 28 November 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Sultan Minta Peserta Pemilu Jelaskan Visi Misinya agar Masa Kampanye Tak Hanya 'Pepesan Kosong'

Sultan Minta Peserta Pemilu Jelaskan Visi Misinya agar Masa Kampanye Tak Hanya "Pepesan Kosong"

Yogyakarta
Gunung Merapi Erupsi, 2 Kali Keluarkan Awan Panas Tadi Sore

Gunung Merapi Erupsi, 2 Kali Keluarkan Awan Panas Tadi Sore

Yogyakarta
Sri Sultan HB X Ajak Peserta Pemilu Kampanye Sesuai Zaman

Sri Sultan HB X Ajak Peserta Pemilu Kampanye Sesuai Zaman

Yogyakarta
Kronologi Penemuan Jasad Nenek 80 Tahun di Tempat Tidur, Awalnya Terdengar Kambing Mengembik Terus-menerus

Kronologi Penemuan Jasad Nenek 80 Tahun di Tempat Tidur, Awalnya Terdengar Kambing Mengembik Terus-menerus

Yogyakarta
KPU DIY Minta Peserta Pemilu Daftarkan Akun Medsos untuk Kampanye, Maksimal 20 Akun

KPU DIY Minta Peserta Pemilu Daftarkan Akun Medsos untuk Kampanye, Maksimal 20 Akun

Yogyakarta
DPP Golkar Tunjuk Sekar Tandjung sebagai Bakal Calon Wali Kota Solo

DPP Golkar Tunjuk Sekar Tandjung sebagai Bakal Calon Wali Kota Solo

Yogyakarta
Pembangunan Jalur Gunungkidul-Sleman Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

Pembangunan Jalur Gunungkidul-Sleman Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com