Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Azzam, Satu-satunya Murid Baru di SDN Sriwedari 197 Solo, Tetap Semangat Belajar meski Kelas Sepi

Kompas.com - 12/07/2022, 07:05 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Kekurangan peserta didik

Diberitakan sebelumnya, SDN Sriwedari 197 merupakan satu dari 152 sekolah di Solo yang kekurangan peserta didik baru baru pada tahun pelajaran 2022/2023.

Kali ini, dari 28 kursi yang disediakan di kelas I, hanya diisi dua orang, yakni satu peserta didik baru dan siswa yang tinggal kelas.

Kepala SDN Sriwedari 197 Bambang Suryoriyadi menilai, berkurangnya jumlah pendaftar di sekolahnya disebabkan banyak warga sekitar yang berpindah tempat tinggal.

Selain itu, di kawasan SDN Sriwedari 197 banyak terdapat bangunan baru, seperti perkantoran, perhotelan, dan gedung olahraga.

"Di sini penduduknya sudah berkurang dan apalagi ada sistem zonasi. Kelurahan Sriwedari bagian utara itu sebenarnya masuk Sriwedari. Tapi banyak orangtua tidak mau ke sini karena takut menyeberang jalan (Slamet Riyadi)," tuturnya, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Siswa dan Guru Kaget Disidak Bupati Purworejo

Hingga akhirnya banyak orangtua yang memilih memasukkan anaknya ke sekolah lain di luar Kelurahan Sriwedari, seperti SDN Tumenggungan dan SDN Kestalan.

Di samping itu, Bambang menduga tak sedikit orangtua yang lebih memilih memasukkan anaknya ke sekolah swasta favorit walaupun biayanya cukup mahal.

"Pertama, saingannya dengan swasta. Karena swasta itu telah membuka pendaftaran lebih awal. Jadi, yang sekolah swasta ini bisa memilih siswa. Kalau negeri tinggal sisanya dari swasta," jelasnya.

Baca juga: Takut Terlambat di Hari Pertama Sekolah, Orangtua Tak Bisa Tidur Siapkan Perlengkapan

Bambang mengatakan, sedikitnya jumlah peserta didik baru di sekolahnya bukan kali ini saja terjadi. Setiap penerimaan peserta didik baru (PPDB) atau tahun pelajaran baru, jumlah calon siswa yang mendaftarkan ke SDN Sriwedari 197 terus berkurang.

Pada PPDB online tahun ini, hanya satu dari tiga pendaftar yang menempatkan SDN Sriwedari 197 sebagai pilihan pertama. Sedangkan, dua lainnya menjadikan SDN Sriwedari 197 sebagai pilihan kedua.

"Penurunan jumlah siswa SDN Sriwedari No 197 sudah dari dulu. Kemarin itu pendaftarnya ada tiga orang. Satu masuk di sini, yang dua pilihan kedua," bebernya.

Adapun jumlah siswa SDN Sriwedari 197 di setiap kelas, yakni kelas II ada tiga siswa, kelas III lima siswa, kelas IV delapan siswa, kelas V 17 siswa, dan kelas VI 19 siswa.

Baca juga: Hari Pertama Bersekolah, Murid di Balikpapan Belum Dapat Seragam Gratis

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati; Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com