Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kemiskinan Ekstrem Meningkat, Ini Upaya Pemprov DIY

Kompas.com - 28/06/2022, 09:28 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Adanya pandemi Covid-19 membuat angka kemiskinan ekstrem di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami peningkatan 1 hingga 2 persen. Dinas Sosial DIY melakukan beberapa upaya untuk mengatasinya. 

Salah satunya dengan memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat. Kepala Dinas Sosial Endang Patmintarsih menjelaskan berbagai bantuan telah diberikan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), PKH Graduasi, Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

"Kebutuhan dasar perlindungan dan jaminan sosial itu yang terpenting. Karena ketika kemiskinan ekstrim itu kan paling terbawah maka di situ harus dilindungi dan ada jaminan sosial," jelasnya.

Selain itu, Dinas Sosial DIY juga memiliki balai khusus untuk mengasuh anak-anak yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19.

"Kemudian dinsos punya balai untuk pengasuhan anak. Jadi ketika mereka memang terlantar tidak punya siapa-siapa maka mereka bisa masuk ke balai kami dan itu sudah kita tindak lanjuti," katanya.

Baca juga: Angka Kemiskinan Ekstrem di DIY Naik, Ini Penjelasan Pemprov

Lebih lanjut Endang menambahkan bahwa bantuan program KUBE bertujuan agar mereka yang masuk pada kategori kemiskinan ekstrem dapat memiliki usaha. Selain itu usahanya tersebut dapat bertahan.

"Nah, bertahan itu perlu support lagi dan didorong lagi untuk mempertahankan agar mereka tidak mengalami tidak punya usaha dan pendapatan lagi," kata dia.

Masyarakat ketegori ekstrem adalah yang tidak memiliki pendapatan atau pendapatannya masih jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah MInimum Kabupaten (UMK).

"Ini mereka kan masih di bawah UMR, ini mereka harus didampingi dan didorong lagi supaya mereka sesuai dengan UMK-nya," kata dia.

Bantuan-bantuan ini disalurkan kepada masyarakat yang sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Kita baru berproses semuanya terutama soal data," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana menjelaskan, jumlah warga miskin di DIY sekitar 474.500 jiwa atau 11.9 persen. Sedangkan warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem berkisar kurang lebih 4 persen atau 160.000 jiwa.

Menurutnya skema bantuan yang diberikan oleh Pemerintah DIY dinilai sudah baik. Namun, menurutnya jumlah besaran bantuannya masih kurang.

"Misalnya BNPT sembako sejumlah 382.000 orang dengan besaran Rp 200.000. Angka tersebut belum bisa mengentaskan warga miskin ekstrem, karena mereka memerlukan Rp 483.000 per bulan. Jika digabung dengan bantuan lain juga belum mencapai angkat tersebut," paparnya.

Dia mendorong agar bantuan yang diberikan bisa cukup membantu masyarakat untuk keluar dari kemiskinan ekstrem.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com