Adapun untuk satu meter persegi tanahnya dihargai sebesar Rp 1,1 juta.
Sehingga uang yang dia terima sebesar Rp 4,4 juta dari luas lahan 4 meter persegi yang kena dampak.
Sebelumnya, Kepala Desa Demakijo Ery Karyatno (49) mengatakan, lahan milik warga yang terkena dampak pembangunan jalan tol semuanya berupa persawahan dan bersertifikat hak milik (SHM).
"Semua (bidang tanah) untuk yang di sini sawah yang kena dampak. Tidak ada lahan pekarangan," kata Ery, ditemui di sela-sela pembayaran uang ganti kerugian pengadaan tanah jalan tol Solo-Yogyakarta di kantor Desa Demakijo, Karangnongko, Selasa.
Ery menuturkan, bidang tanah yang terkena dampak pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta berupa persawahan dan kas desa dengan total 8,5 hektare.
"Di sini paling besar nilai UGR-nya Rp 3,3 miliar dan paling kecil nilainya Rp 4,4 juta," terang dia.
Ery menyampaikan pembayaran uang ganti kerugian Desa Demakijo merupakan paling cepat di antara desa lainnya di Kecamatan Karangnongko yang juga kena dampak pembangunan jalan tol.
Sebelum pembayaran uang ganti kerugian dicairkan, warga diundang untuk musyawarah penyepakatan. Hasilnya, semua warga langsung menyetujui besaran uang ganti kerugian.
"Artinya tidak ada yang pikir-pikir itu tidak ada. Karena mungkin melihat UGR di desa sebelah itu di bawah di Demakijo. Semua langsung menandatangani persetujuan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.