YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Seorang pria bernama Bryan Yoga Kusuma diduga menjadi korban penganiayaan di parkiran Holywings Jalan Magelang, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Akibat peristiwa itu, Bryan Yoga Kusuma harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai membenarkan adanya pemukulan yang terjadi di Holywings, Kecamatan Mlati.
"Terkait kejadian itu memang informasinya di Holywings, ada TKP pemukulan," ucap Kapolres Sleman.
Baca juga: Polda DI Yogyakarta Gelar Rekonstruksi Penganiayaan di Seturan Sleman yang Tewaskan 2 Mahasiswa
Imam Rifai menyampaikan saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
Polres Sleman sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi. Termasuk telah meminta keterangan saksi-saksi.
"Tentunya akan kita posisikan pada tempatnya. Para pihak memang harus mempertanggungjawabkan terkait dengan kejadian tersebut akan kita mintai pertanggung jawaban. Nah Ini lagi berproses nanti seperti apa hasilnya kita menunggu dari proses tersebut," jelasnya.
Perwakilan keluarga, Anung Prajotho menceritakan awalnya Bryan Yoga Kusuma bersama temanya yakni Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Adhika Pratistha dan Irawan pada Jumat 3 Juni 2022 sekitar pukul 23.30 WIB mengunjungi Holywings di Jalan Magelang, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
Pada Sabtu, 4 Juni 2022, sekitar pukul 02.00 WIB hari, Bryan Yoga Kusuma diprovokasi oleh seorang yang berinisial C.
"Berujung pada perkelahian di depan parkiran Holywings," ujar Perwakilan keluarga Bryan Yoga Kusuma, Anung Prajotho dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/6/2022).
Baca juga: Viral karena Wisatawan Dipaksa Sewa Jip, Ini Sejarah Kelam Bungker Kaliadem Sleman
Saat itu, C memanggil temannya berinisial L yang kemudian mengumpulkan seluruh security, preman, tukang parkir untuk memprovokasi Bryan Yoga Kusuma.
"Saat perkelahian, Bryan Yoga Kusuma dihajar kurang lebih selama 1 jam oleh sekitar 20 orang, dan ada juga oknum polisi yang terlibat," ungkap Anung.
Setelah keadaan agak kondusif, Bryan dan Albert diberikan jalan tengah menyelesaikan masalah dengan C dan L di Polres Sleman.
"Saat berada di Polres, Bryan dan Albert terus mendapatkan siksaan dan pukulan," tuturnya.
Baca juga: 3 Orang di Sleman Meninggal Dunia Usai Konsumsi Miras Oplosan
Anung menuturkan pada saat itu Albert meminta pertolongan kepada polisi lain yang berada di Polres. Namun mereka tidak memberikan pertolongan. Saat itu, identitas dan hanphone milik Albert serta Bryan disita oleh pihak kepolisian.
"Pihak keluarga tidak mengetahui peristiwa ini, sampai ada pemberitahuan dari Albert pada pukul 07.00 WIB hari Sabtu, 4 Juni 2022 bahwa Bryan sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman," ucapnya.
Jika nantinya ada anggota polisi yang terlibat, Imam Rifai menegaskan tetap akan diproses hukum.
"Ya kita samakan, baik itu anggota, maupun para pihak yang memang tadi kita sampaikan harus bertanggungjawab terkait dengan kejadian tersebut akan kita mintai pertanggungjawaban secara hukum," ucapnya.