Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah di Film "KKN di Desa Penari" Dijual Seharga Rp 40 Juta, Minat?

Kompas.com - 20/05/2022, 15:20 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Rumah yang menjadi lokasi syuting film terlaris Indonesia sepanjang masa, "KKN di Desa Penari," di Padukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, dijual dengan harga Rp 40 juta.

Baca juga: Di Balik Kesuksesan Film KKN di Desa Penari, Ada Pemilik Rumah yang Ketakutan dan Akhirnya Pindah

Adapun rumah tersebut milik warga bernama Ngadiyo.

Baca juga: Pemilik Rumah Lokasi Syuting KKN di Desa Penari Ungkap Alasan Hendak Jual Rumahnya, Bukan karena Takut

Anak menantu Ngadiyo, Ngatemi mengatakan, rumah itu dijual karena sudah tidak ditempati oleh Ngadiyo dan istri.

"Dua limasan itu yang dijual, satu bangunan dapur tidak dijual karena untuk menaruh barang yang tidak terpakai," ucap Ngatemi, saat ditemui Kompas.com di rumahnya Kalurahan Banaran, Playen, Jumat (20/5/2022).

"Tidak terpakai kan malah rusak to, jadi dijual saja. Ditawarkan Rp 40 juta untuk dua limasan," tambah dia.

Bukan karena ketakutan

Ngatemi juga mengklarifikasi terkait pemberitaan yang menyebut Ngadiyo dan istri pindah dari rumah tersebut karena merasa takut usai syuting film dilakukan di rumah itu.

Dia menjelaskan, Ngadiyo dan istri sudah tua dan sakit-sakitan. Sehingga harus ada yang mengurus. Untuk itu Ngadiyo pindah ke rumah anak-anaknya.

"Setelah dipakai syuting itu pindah ke sini (rumah anak). Bukan karena ketakutan, tidak lho. Sakit itu sebelum syuting sudah sakit," kata Ngatemi.

Ngatemi yang merupakan istri dari Sutrisno, anak kedua dari Ngadiyo, menceritakan bahwa kedua mertuanya ini sekarang tinggal bersama dirinya sejak dua tahun terakhir.

"Jadi sebelum syuting sudah sakit tetapi beraktivitas seperti biasa. Apalagi rumahnya itu kan jauh dari tetangga dan sudah tua. Kalau ada apa-apa kan kasihan. Jadi diajak ke sini. Bukan karena takut tinggal di rumah itu," kata Ngatemi menambahkan.

Seperti diketahui, rumah Ngadiyo memang jauh dari rumah tetangga.

Di samping kiri rumah ada tumbuhan bambu, sementara di samping kanan tumbuh pohon jati. Menuju rumah ini harus melewati turunan terjal beberapa meter.

Dari pengamatan Kompas.com, dinding rumah yang terbuat dari kayu banyak yang sudah berlubang. (Penulis Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com