Salin Artikel

Banjir Disertai Tanah Longsor Bukit Menoreh di Plampang II, Lima Kepala Keluarga Sempat Mengungsi

Air membawa material tanah dan lumpur terjadi pada Kamis (19/5/2022) antara pukul 16.00 – 17.00 WIB. Longsoran tanah itu menutup akses utama warga desa.

Lima kepala keluarga terdiri dari 16 jiwa mengungsi akibat banjir dan longsor itu.

“Hujan durasi satu jam menyebabkan banjir. Beberapa kepala keluarga terpaksa mengungsi,” kata Lurah Kalirejo, Lana dihubungi via telepon, Jumat (20/5/2022).

Berawal dari hujan deras sore hari lebih dari satu jam. Air dari darat membuat debit sungai meningkat pesat.

Aliran air juga mengakibatkan tanah longsor dan material tanah menutup jalanan. Warga sebenarnya sudah mulai siaga sejak sore.

Material longsor tanah mengakibatkan jalan utama yang menghubungkan Plampang II dan Plampang III tertutup material longsor. Beberapa titik longsor bisa dilihat dari jembatan, depan SMP 3 hingga jalan di atasnya tertimbun material tanah.

Jalan kabupaten ini tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun Rida empat akibat tertutup tanah. “Jalan kabupaten ini tertutup kembali,” kata Lana.

Banjir surut semalam. Warga sudah berani kembali ke rumah. Mereka lantas baru membersihkan rumah dari material tanah sejak pagi. Semua kembali aktivitas setelah situasi dirasa aman.

“Banjirnya selesai setelah waktu Isya. Banjir dari atas mereda. Sekarang sudah tidak ada air mengalir di jalan,” kata Dukuh (kepada dusun) Plampang II, Dwi Wuryningsih via telepon.

Warga bergotong royong untuk membersihkan tanah menutup jalan. Selain itu, mereka meminta bantuan alat berat untuk membuka akses jalan di bagian atas bukit.

“Karena yang atas tertutup total, itu yang paling berat,” kata Dwi.

“Akan dilakukan kerja bakti sebisa mungkin tenaga kita. Sedangkan akses jalan (di atas) membutuhkan alat berat,” pungkas Dwi.

Plampang II sebenarnya belum sembuh benar dari situasi bencana banjir disertai longsor seperti ini. Pasalnya, pedukuhan ini pernah mengalami kejadian serupa di akhir April 2022 lalu.

Hujan mendera kalurahan Kalirejo saat itu membuat longsor terjadi di mana-mana. Terparah di Plampang II. Longsor merusak banyak sekali rumah di pedukuhan ini.

Aliran listrik juga putus berhari-hari. Selain itu, tanah menutup akses jalan yang memerlukan upaya evakuasi tanah lebih dari sepekan.

Masih ada beberapa rumah atau bangunan yang belum diperbaiki akibat longsor bulan lalu. Karena itu, warga selalu berjaga menghadapi bencana serupa setiap kali terjadi hujan deras.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/05/20/083140378/banjir-disertai-tanah-longsor-bukit-menoreh-di-plampang-ii-lima-kepala

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com