Selain itu, perkembangan angka konfirmasi positif di DIY sudah turun drastis jika dibanding dengan jumlah DIY.
Aji juga menyebut, setelah liburan Lebaran tahun ini di mana objek wisata di DIY diserbu masyarakat, tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di DIY.
"Bahkan kami pantau setelah ada banyak kerumunan saat Lebaran juga tidak ada peningkatan signifikan, mudah-mudahan sudah tidak ada lagi penularan," ujar dia.
Walaupun sudah diperbolehkan buka masker di ruang terbuka, Aji tetap meminta kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak terjebak pada euforia.
"Harus hati-hati kalau kita tidak menggunakan. Disarankan saat outdoor dan tidak banyak orang, di outdoor kalau banyak orang ya tetap pakai. Copot pasang copot pasang bisa jadi lupa, sudahlah pakai saja kalau kurang yakin aktivitasnya," ucap dia.
Baca juga: Warga Desa di Yogyakarta Bantu Produksi Film KKN di Desa Penari, Segini Bayarannya
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan meskipun sudah diizinkan membuka masker di ruang terbuka, ia tetap meminta masyarakat untuk berhati-hati.
Karena, belum semua orang boleh membuka masker di kawasan terbuka.
"Masih ada batasan yang diikuti. Batuk pilek pakai masker, lansia masker, komorbid masker. Dalam rangka perlindungan itu pakai masker, bukan melanggar, tetapi melindungi," kata dia.
"Duduk di Malioboro boleh tidak pakai masker, tetapi lebih baik menggunakan masker karena upaya perlindungan terhadap diri sendiri dan orang lain," kata dia.
Heroe mengungkapkan, kekebalan komunal di Kota Yogyakarta sudah tercapai.
Hal itu dilihat dari persentase vaksinasi di Kota Yogyakarta yang sudah tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.